Kisah Polisi Tangkap Penjahat Berkat Aplikasi Pintar iPhone

Ternyata ponsel iPhone seorang karyawan, yang memiliki aplikasi pelacakan ‘Find My Phone’ ikut digasak oleh si perampok. Tapi itu petunjuk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Okt 2015, 20:00 WIB
Sersan Gary, kepala skuad anjing polisi Gold Coast, dan anjingnya ‘Biff’. (Australia Plus)

Liputan6.com, Gold Coast - Berkat aplikasi ponsel iPhone, seorang pria yang diduga menembak seorang polisi Gold Coast di wajahnya berhasil dilacak keberadaannya. Polisi pun segera menangkap dan menjebloskannya ke dalam bui. 

Adalah Robert George Speedy, pria 49 tahun yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan Sersan Gary Hamrey pada bulan September 2013.

Insiden tersebut bermula saat Sersan Gary, kepala regu anjing polisi Gold Coast, dan anjingnya ‘Biff’, menemukan Robert bersama komplotannya, yakni Jake Watson tengah bersembunyi di sebuah tempat. Kala itu mereka setelah melakukan aksi perampokan pada bar terdekat.

Selama perampokan, ponsel iPhone seorang karyawan, yang memiliki aplikasi pelacakan ‘Find My Phone’ atau ‘Cari Telepon saya’, dicuri oleh komplotan tersebut. Dari situlah awal mula penelusuran penangkapan itu dilakukan.

Dalam persidangan terungkap, si karyawan mengaktifkan aplikasi tersebut dari komputer, yang memungkinkan polisi untuk melacak ponsel dan perampok di taman terdekat. Setelah itu, petugas pun bergerak menangkap mereka.

Selama pembukaan sidang pada Selasa waktu setempat, jaksa Philip McCarthy mengatakan Robert menembak Sersan Gary dari jarak dekat setelah ia dan Jake terpojok di belakang taman.

Sersan Gary menyorotkan senter kepada pasangan pencuri itu, dan meminta mereka untuk mengangkat tangan. Namun nahas, ia dibalas dengan tembakan dan tak bisa menghindar.

"Robert kemudian mengangkat senapan kaliber 0,22 di tangannya dan menembak Sersan Gary di wajah dari jarak sekitar 4 meter," ungkap sang jaksa seperti dikutip dari Australia Plus, Selasa (13/10/2015).

Peluru melewati pipi dan tulang rahang Gary sebelum keluar melalui belakang telinganya.

Jaksa Philip mengatakan, Robert memiliki kandungan metamfetamin dalam darahnya pada saat serangan itu terjadi. Robert akhirnya mengaku bersalah atas insiden penembakan itu, tetapi menyangkal niatnya untuk membunuh Sersan Gary.

Sangkalan itu tak diterima oleh jaksa.

"Masalah utama dalam sidang ini adalah apa yang Anda simpulkan dari niat Robert Speedy ketika menembak Sersan Gary. Jaksa mempertanyakan keadaan di sekitar kejadian ini dan kondisi tembakan tersebut adalah usaha yang jelas untuk membunuh Sersan Gary, meskipun gagal," kata jaksa Philip.

Sidang atas kasus ini diperkirakan akan berlangsung selama 5 atau 6 hari mendatang. (Tnt)

Baca Juga:

Jadi Miliuner Mendadak, Taruhan Rp 5 Ribu Menang Rp 275 M

Sakit hati, Pria Membalas Mantan Kekasih dengan 9 Iphone 6

Wanita di Australia Antre iPhone 6s dengan Robot iPad

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya