85% Kebakaran Hutan di Sumsel Padam dengan Pengeboman Air

Sebanyak 10 helikopter dan pesawat dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 13 Okt 2015, 20:42 WIB
Pengendara motor menerobos jalan berkabut asap di jalan dekat pelabuhan Tanjung Siapi Api, Palembang, Sabtu (19/9/2015). Kabut asap akibat kebakaran hutan ini sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan. (Reuters/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia dan Singapura membantu Indonesia melakukan pengeboman air atau waterbombing dari udara di daerah Air Sugihan, Cengal, dan Indralaya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Sebanyak 10 helikopter dan pesawat dikerahkan pada operasi gabungan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap di Sumatera Selatan ini.

Di antaranya, 6 helikopter dan 2 pesawat Air Tractor dari Indonesia melakukan pengeboman air sebanyak 149 kali di daerah Air Sugihan dan Pedamaran Timur. Sementara helikopter Chinook Singapore melakukan pengeboman air 6 kali di Pedamaran.

Sedangkan pesawat Bombardier Malaysia melakukan pengeboman air 13 kali di Cengal. Sutopo mengatakan, pengeboman air cukup manjur untuk memadamkan api.

"Berdasarkan laporan, 85% kebakaran berhasil dipadamkan setelah dilakukan water bombing," tulis Kepusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Selain pengeboman air, aparat juga membuat hujan buatan. Upaya ini dilakukan dengan menyemai awan potensial menggunakan garam. Hingga saat ini total sudah ada 72,3 ton garam yang ditaburkan di awan di daerah Sumsel sejak Agustus 2015.

Operasi pemadaman api lewat udara ini nantinya akan diperkuat dengan tambahan satu unit pesawat Hercules L382G bomber dari Australia yang mampu membawa air 15.000 liter.

"Direncanakan tiba sore ini pukul 18.00 WIB dan beroperasi 13-20 Oktober 2015 di Sumsel," kata Sutopo.

Selain operasi udara, pemadaman kebakaran dan kabut asap juga dilakukan di darat oleh tim gabungan. Sebanyak 3.694 personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD bergabung dalam tim ini. (Ndy/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya