Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Jack Dorsey, akhirnya mengonfirmasi rumor soal rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya, @jack.
Pernyataan Dorsey sekaligus membenarkan laporan yang sebelumnya dipublikasikan laman ReCode pekan lalu. Twitter akan merumahkan 336 karyawan atau sekira 8 persen dari total tenaga kerjanya.
PHK ini merupakan salah satu bentuk upaya perusahaan dalam melakukan restrukturisasi. "Kami membuat keputusan yang sulit, tapi penting untuk membuat Twitter bergerak dengan fokus yang lebih besar dan berinvestasi kembali dalam pertumbuhan kami," tulis Dorsey di Twitter, seperti dilansir Wired, Rabu (14/10/2015).
Melalui kicauannya tersebut, Dorsey mencantumkan tautan yang merujuk pada email yang dikirimkannya kepada para karyawan Twitter. Dari email itu diketahui bahwa perubahan struktural paling signifikan akan terjadi pada divisi produk dan engineering.
"Kami yakin bahwa Engineering akan bergerak jauh lebih cepat dengan tim yang lebih kecil dan gesit, meskipun persentase sisanya masih menjadi yang terbesar dari karyawan kami. Dan seluruh organisasi (di Twitter) akan dirampingkan secara paralel," tulisnya.
Isi email Dorsey ini sejalan dengan laporan sebelumnya dari ReCode, yang menyebutkan bahwa divisi engineering akan terkena dampak paling besar dari PHK tersebut. Jumlah engineer di perusahaan yang didirikan pada tahun 2005 itu diperkirakan mencapai setengah dari total karyawan.
Advertisement
(din/why)
Baca Juga