Liputan6.com, Washington DC - Setelah para kandidat calon presiden dari Partai Republik berdebat 2 kali, calon-calon Partai Demokrat yang ingin menjadi calon presiden (capres) Amerika Serikat selanjutnya, mendapat giliran untuk melakukan debat pertama kampanye pemilihan presiden 2016 di Las Vegas pada Selasa 13 Oktober 2015 waktu setempat.
Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan statusnya sebagai calon terdepan dalam persaingan di partai Demokrat akan membuatnya berada di pusat perdebatan, tersurat maupun tersirat, karena ia akan berdiri di tengah-tengah di antara empat kandidat lain yang ambil bagian.
Advertisement
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Hillary Clinton unggul dengan sekitar 40 persen dukungan, sedangkan pesaing utamanya, Senator Vermont Bernie Sanders, berada di belakangnya dengan 25 persen.
Pertanyaan berat pertama malam itu diarahkan kepada calon terkuat Hillary Clinton. Ia ditanya apakah sering mengubah pandangan agar terpilih seperti perubahan pikirannya mengenai persetujuan perdagangan Pasifik (TPP) yang ditandatangani baru-baru ini oleh 12 negara Pasifik.
Hillary mengaku ia sebelumnya mendukung persetujuan perdagangan itu, ketika dia menjadi menteri luar negeri. Tetapi setelah 3 tahun, ketika persetujuan itu ditandatangani, persetujuan tersebut tidak memenuhi standar-standarnya.
"Seperti kebanyakan manusia lainnya, saya menyerap informasi-informasi baru," ujar Hillary seperti dikutip dari VOA News, Rabu (14/10/2015).
Sangat berbeda dengan kampanye calon-calon dari Partai Republik, kampanye Demokrat tidak berbicara mengenai satu sama lain. Sehingga perdebatan Selasa malam para calon fokus pada kebijakan dan prestasi masing-masing. Hillary Clinton terlihat begitu menguasai panggung debat tersebut.
Jumlah para kontestan calon presiden dari partai Demokrat juga sangat berbeda. Selain Clinton dan Sanders, ada mantan gubernur Maryland Martin O'Malley, mantan Senator Virginia Jim Webb dan mantan Gubernur Rhode Island Lincoln Chafee. Ketiga calon terakhir mengalami kesulitan hanya untuk memperoleh 1 persen pun dukungan dalam jajak pendapat baru-baru ini.
Ini membuat Selasa malam sangat penting bagi mereka, karena pimpinan nasional Partai Demokrat hanya menjadwalkan 6 perdebatan bagi para kandidat calon presidennya, separuh dari jumlah perdebatan yang akan diadakan Partai Republik.
Perdebatan itu kemungkinan peluang terbaik bagi O'Malley, Webb dan Chafee untuk menunjukkan diri mereka sebelum kemungkinan penambahan satu lagi tokoh terkenal dalam pencalonan, Wakil Presiden Joe Biden, yang tidak turut dalam perdebatan karena ia masih belum memutuskan apakah ia akan turut sebagai kandidat calon presiden.
Jajak pendapat baru yang dikeluarkan Reuters/Ipsos hari Senin 12 Oktober menunjukkan, 48 persen orang Demokrat yang disurvei menghendaki Biden turut dalam pencalonan. Jika ia turut sebagai kandidat, jajak pendapat menunjukkan HIllary Clinton masih akan memimpin, Sanders berada di nomor 2 dan Biden nomor 3 dengan 17 persen dukungan. (Tnt/Mut)