GP Ansor: Usut Tuntas Perusak Rumah Ibadah di Aceh Singkil

Para pihak pengambil kebijakan di Aceh harus bertindak nyata agar kasus tersebut tidak memicu bentrok susulan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Okt 2015, 16:11 WIB
Nusron Wahid (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid mengecam aksi pembakaran tempat ibadah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Pelakunya dinilai telah menodai prinsip beragama yang harus dilindungi.

Karena itu, ia meminta kasus tersebut diusut tuntas dan para pelaku ditindak tegas sesuai hukum agar peristiwa sama tidak terulang lagi.

"Belum selesai kasus di Papua, sekarang terjadi di Aceh. Padahal kebebasan ibadah adalah dasar umat manusia yang harus dilindungi oleh negara dan wajib dihormati oleh warga negara. Makanya, atas kasus seperti ini harus diusut tuntas, hukum harus ditegakkan," kata Nusron Wahid di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Ketua PBNU ini mengungkapkan, para pihak pengambil kebijakan di Aceh harus bertindak nyata agar kasus tersebut tidak memicu bentrok susulan. Mereka harus berdiri di atas konstitusi yang menyebutkan siapapun tidak boleh bertindak merusak kerukunan antarumat beragama.

"Para pengambil kebijakan jangan terjebak pada level kesadaran administratif seperti IMB, itu bukan persoalan substantif. Persoalan substantifnya adalah bahwa keberagaman harus dilindungi, tempat ibadah dan umat dalam melakukan ibadah harus dilindungi," ujar Nusron.

Kalau dalam melihat kasus seperti di Aceh Singkil hanya bicara soal IMB, kata dia, maka sebenarnya banyak juga masjid-masjid di kampung tidak punya IMB.

"Tapi enggak ada yang mengganggu tuh. Wong tempat ketemu Tuhan saja kok pakai izin dan dipersulit manusia. Sementara Tuhannya tidak pernah mempersulit," jelas Nusron.

Bentrok antar-kelompok di Desa Dangguran, Simpang Kanan, Aceh Singkil terjadi pada Selasa 13 Oktober 2015. Dalam peristiwa ini, satu orang tewas dan sebuah rumah ibadah dibakar massa.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Pol Suharsono menyatakan, korban tewas diduga terkena tembakan senapan angin.

"Satu orang terkena tembakan dan meninggal dunia. Selain itu ada 4 orang terluka," kata Suharsono saat dihubungi di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2015.

Suharsono mengatakan, saat ini jajarannya masih terus mengamankan situasi di lokasi. Sedangkan 4 korban luka sudah dibawa ke rumah sakit.

Saat ini, kondisi di tempat tersebut sudah berangsur normal. Personel kepolisian dan TNI masih berjaga di beberapa titik untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan. (Ali/Ron)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya