Dendang Idaman Si Raja Dangdut

Rhoma selaku Ketua Umum Partai Idaman menyampaikan visi dan misinya dengan cara berbeda, yakni dengan mendendangkan beberapa lagu.

oleh Dian KurniawanNafiysul Qodar diperbarui 15 Okt 2015, 00:07 WIB
Ketum Partai Idaman Rhoma Irama (kedua kanan) dan simpatisan partai meneriakkan yel saat deklarasi nasional parta di Tugu Proklamasi Jakarta, Rabu (14/10). Deklarasi tersebut dihadiri sejumlah tokoh parpol dan simpatisan partai.(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Impian Rhoma Irama punya kendaraan politik sendiri akhirnya terwujud. Pria yang lekat dengan julukan Si Raja Dangdut ini mendeklarasikan Partai Islam Damai Aman‎ (Idaman) tingkat nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 14 Oktober 2015 atau bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1437 H.

Dalam acara ini, Rhoma selaku Ketua Umum Partai Idaman menyampaikan visi dan misinya dengan cara berbeda, yakni dengan mendendangkan beberapa buah lagu.

"Kenapa visi-misi melalui lirik lagu, ini karena komitmen saya kepada Indonesia, komitmen tentang ukhuwah islamiyah, tentang pemberantasan korupsi, persatuan dan kesatuan, serta Pancasila," ujar Rhoma dalam pidatonya, Jakarta Pusat, Rabu 14 Oktober 2015.

Rhoma mengatakan, komitmennya membangun Indonesia yang dituangkan dalam visi-misi itu sudah dibangun sejak lama. Syair-syair dalam ratusan koleksi lagunya tersebut berisi doktrin dan ajakan-ajakan untuk membangun bangsa yang cintai damai.

"Bukan baru sekarang, tapi saya sudah lakukan dari dulu melalui musik. Pesan lirik melalui observasi, lebih efektif dibanding dengan orasi-orasi," ucap dia.

Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Rhoma menuturkan, partai yang ia pimpin berbeda dengan parpol-parpol lainnya. Partai Idaman menyisipkan nilai-nilai seni dalam setiap orasinya.

‎"Karena Partai Idaman, kepingin tampil beeedhhaaaa... Kami minta Forsa (Fans of Rhoma Irama and Soneta) kali ini enggak joget. Lagu ini mengemban misi ukhuwah Islamiyah," tutur dia.

"Karena hari ini dunia Islam sangat memprihatinkan, di mana-mana terjadi perang saudara. Di Suriah, Irak. Semoga ini tidak terjadi di Indonesia," sambung Rhoma yang langsung disambut dengan petikan gitarnya.

Tentang caranya yang beda ini, Rhoma punya alasan sendiri. Menurutnya, berdasarkan pengalamannya 40 tahun sebagai musikus, penyampaian ide dan paham melalui lagu lebih mudah diterima masyarakat. Lagu-lagu yang dibawakan bukan lagu baru, melainkan tembang-tembang lama. Di antaranya lagunya terkait komitmen untuk memberantas korupsi.

"Banyak yang mengatakan pada saya bahwa berhenti judi atau minum setelah dengar lagu saya. Ada nilai lebih ketimbang dengan orasi biasa. Saya inisiatif sampaikan visi-misi dengan lagu," ujar dia.

Rhoma sengaja memilih 1 Muharam 1437 Hijriah untuk deklarasi guna menunjukkan sisi Islam partainya. Sementara, pemilihan tempat acara di Tugu Proklamasi untuk menunjukkan sisi nasionalisme.

"Manifesto kita mencerminkan Islam rahmatan lil alamin (Islam rahmat bagi alam semesta) dan membangun Indonesia yang Pancasilais. Saya sesuaikan betul lokasi agar mencerminkan 2 hal it‎u," tutur ayahanda Ridho Rhoma tersebut.

Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sementara itu Sekjen Partai Idaman Ramdansyah menambahkan, surat pendirian partai telah diserahkan kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Partai Idaman akan diverifikasi lolos atau tidak sebagai peserta pemilu pada 9‎ Oktober 2016.

"Sesuai putusan MK (Mahkamah Konstitusi) 2,5 tahun sebelum Pemilu baru diverifikasi, yaitu 9 Oktober 2016. Kita serahkan sekarang atau nanti verifikasi tetap tanggal segitu," tandas Ramdansyah.

Yakin Besar di 2019

Rhoma Irama optimistis dalam 5 tahun mendatang partainya dapat menjadi salah satu partai besar. Ia juga yakin partainya dapat menjadi peserta pemilu dan mengeruk banyak suara masyarakat.

"Lihat animo masyarakat, saya optimistis 2019 kita termasuk salah satu partai besar. Saya yakin bisa mendapat 10-20 persen total suara," kata Rhoma di Kantor DPP Partai Idaman, Jakarta, Senin 12 Oktober.

Rhoma menambahkan, partainya telah dikenal di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Bahkan di seluruh kabupaten atau kota juga sudah muncul perwakilan partai tersebut‎.

Bahkan, pria yang menyandang status sebagai Raja Dangdut itu mengungkapkan ada kader dari partai lain yang loncat dan masuk jadi bawahannya. Namun begitu, ia enggan memberitahukan sosok dan dari mana partai tersebut.

"Ukuran itu pertama the right man on the right place. Yang penting kapasitas dan integritas bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia.


Deklarasi nasional Partai Idaman di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Nafiysul Qadar)


Selain itu, Rhoma juga tidak lupa memberikan ruang bagi para perempuan di partainya. Saat ini, keterwakilan partai sudah memenuhi 30 persen.

"Dalam Islam, perempuan dihormati dan ada surat khusus perempuan. Wanita itu tiang negara. Karena itu Partai Idaman concern memajukan wanita. Sudah ada anggota, sesuai kuota untuk wanita 30 persen sudah kita penuhi," jelas Rhoma.

Untuk struktur partainya, Rhoma menjelaskan akan ada jabatan Dewan Pembina Idaman dan Dewan Syuro Idaman. Hal itu untuk menunjukkan Partai Idaman sebagai partai beraliran Islam sekaligus ‎nasionalis.

"‎Partai Idaman lahir untuk tidak menjadikan Indonesia menjadi negara Islam, karena di pancasila sudah ada nilai-nilai Islam," tandas Rhoma.

Rhoma mengaku telah 'gerilya' ke sejumlah daerah, diantaranya Jawa Timur. Tujuannya untuk mendeklarasikan kepengurusan Partai Idaman sekaligus merekrut anggota. Raja Dangdut itu menyatakan, partainya didirikan karena prihatin atas nasib umat Islam yang termarjinalkan.

"Padahal umat Islam paling berperan dalam kemajuan bangsa ini," tutur Rhoma di Surabaya, Selasa 29 September.
 
Menurut Rhoma, umat Islam sekarang sedang dilanda masalah Islamophobhia, takut kepada Islam, baik oleh umatnya sendiri atau umat non-Islam. "Hal ini yang terjadi kepada umat Islam. Sebab itulah Partai Idaman ingin menampilkan partai yang rahmatan lil alamin," lanjut pemilik nama Raden Haji Oma Irama ini.

Dia menambahkan, partainya diberi nama Partai Islam Aman dan Damai karena saat ini tidak ada parpol yang memakai nama Islam. Semangatnya menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran dan mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Ketua Rekrutmen Kader Partai Idaman Jawa Timur Wahidin Husein menambahkan, pihaknya akan merekrut 10 kader DPC dari beberapa wilayah dan sekaligus meresmikan DPW Jawa Timur.

Kesepuluh DPC tersebut adalah DPC Pamekasan, DPC Lamongan, DPC Sidoarjo, DPC Gresik, DPC DPC Jember, DPC Probolinggo, DPC Kediri, DPC Situbondo, DPC Pasuruan, serta DPC Sampang.

Petikan gitar dari Rhoma Irama masih mampu menghipnotis massa PKB yang hadir saat kampanye di lapangan Pulomas, Jakarta pada Senin 24 Maret 2014 (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain siap menyambut hajatan Pemilu, Rhoma Irama optimistis Idaman dapat meramaikan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015. Untuk itu, dia dan jajaran Partai Idaman tengah berjibaku menyiapkan kader terbaik untuk ambil bagian dalam bursa demokrasi tersebut.

"Oh iya, kita jadi partai pendukung Pilkada, siap. Kita akan siap berikan dukungan," ujar Rhoma, di Jakarta, Senin 20 Juli.

Menurut dia, Partai Idaman akan memberikan dukungan kepada calon-calon yang merasa sesuai dengan visi dan misi partai yang dibentuknya.

"Kita juga siap memberikan dukungan kepada calon-calon yang cocok untuk memberikan Partai Idaman dan memberikan dukungan kepada mereka," ungkap Rhoma.

Dia pun mengklaim partainya sudah didatangi beberapa calon kepala daerah. Calon kepala daerah itu datang untuk meminta Partai Idaman memberikan dukungan kepadanya. Namun, Raja Dangdut itu enggan mengungkap nama-nama calon tersebut.

"Banyak yang sudah melamar untuk didukung dengan Partai Idaman," tegas Rhoma.

Klaim Banjir Peminat

Rhoma mengklaim kehadiran Partai Idaman mendapat respons luar biasa dari masyarakat. "Targetnya 2019, Partai Idaman menjadi partai besar. Sekarang belum 1 bulan, respons dari daerah luar biasa. Banyak yang ingin jadi anggota Partai Idaman," tutur Rhoma.


Ketum Partai Idaman Rhoma Irama berbincang dengan mantan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso saat deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (14/10). Deklarasi tersebut dihadiri sejumlah tokoh parpol dan simpatisan partai. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Saat ditanya siapa saja yang sudah ingin menjadi anggotanya, Rhoma menegaskan sudah ada mantan jenderal TNI yang ingin bergabung dengannya.

"Mantan-mantan jenderal (TNI) ada beberapa. Tapi belum boleh disebutin. Yang bersimpati dengan kita. Artis sudah banyak juga," jelas dia.

"Salah satunya gitaris rock, dia non-muslim, tapi tertarik bergabung dengan partai saya. Itu luar biasa," sambung Rhoma.

Dia mengungkapkan, dalam pembentukan partainya, tidak ada modal materi yang besar.

"Saya enggak punya modal materi, tapi saya punya modal sosial. Misalnya partai lain harus kucurkan dana ke daerah untuk bangun kantor. (Partai Idaman) Alhamdullilah sudah ada yang bangun kantor sendiri," tukas dia.

Tidak hanya itu, dia juga mempersilakan jika pedangdut goyang ngebor Inul Daratista ingin bergabung ke partainya, tapi harus klarifikasi terlebih dulu, seperti juga siapa saja yang berminat.

"Kalau dia mau bergabung, harus diklarifikasi dulu, karena urusan beliau sama umat belum clear, sama saya juga belum clear. Tapi, intinya, siapa saja yang datang, kami semua welcome," kata Rhoma di Sekretariat Fahmi Tamami, Masjid Husnul Khatimah Jalan Pondok Jaya I No. 35A Pela Mampang, Jakarta Selatan, 20 Juli lalu.

Partai yang cita-citanya ingin menampilkan citra Islam sebagai rahmatan lil alamin dan membangun Indonesia Pancasialis itu, menurut Rhoma, saat ini sedang dalam proses pendataan anggota.

"Saya optimistis bisa menjadi salah satu partai besar Indonesia. Alhamdulillah kami belum satu bulan berdiri, tapi respon masyarakat di daerah sudah luar biasa untuk ikut jadi anggota partai," kata Rhoma.

Kata PKB dan PPP

Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding menyatakan, keberadaan Partai Idaman itu tak akan berpengaruh kepada partainya. Apalagi, pelaksanaan Pemilu 2019 masih terlalu jauh waktunya.

"‎Saya kira tidak ada dampak, apalagi pemilu masih 4 tahun," kata Abdul di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015).

Namun Abdul mengatakan, tak menutup kemungkinan bakal bermitranya Partai Idaman dengan PKB pada waktu mendatang. "Prinsipnya kami sampaikan selamat, kami harap bisa jadi mitra yang baik. Semoga turut membantu demokrasi Indonesia untuk lebih baik," tegas Abdul.

Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz memprediksi partai Idaman akan memiliki daya gebrak luar biasa di kancah perpolitikan Indonesia.

"Rhoma itu sesepuh kita, ada Rhoma effect, PKB juga, tentu Partai Idaman ada juga (Rhoma effect). Semua kepentingannya Islam. Kalau tidak perhatikan Islam, kiamat dia‎," kata Djan saat hadir di open house Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Jakarta, Jumat 17 Juli 2015.


Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz menyambangi gedung KPK, Jakarta, Senin (27/4/2015). Djan mengaku kedatangannya untuk menjenguk mantan Ketum PPP, Suryadharma Ali (SDA). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Namun, kehadiran kendaraan politik sang Raja Dangdut itu tidak dianggap sebagai ancaman oleh PPP. Sebagai sesama partai yang merangkul umat Islam, kehadiran Partai Idaman justru makin membantu umat.

"Kita tidak pernah lihat partai Islam sebagai kompetitor," ujar dia.

Djan juga meminta agar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengesahkan Partai Idaman apabila semua persyaratan telah terpenuhi. "Kalau dipenuhi persyaratan, ya wajib hukumnya dicap. Tidak ada sengketa. Tidak ada artis lain bikin partai," tandas Djan.

Munculnya Partai Idaman diyakini dapat membangkitkan kembali ‎partai-partai Islam yang sempat berjaya.

"Insya Allah dengan tampilnya Idaman, partai Islam akan bangkit," ujar Rhoma Irama‎ usai deklarasi nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 14 Oktober.

Rhoma juga optimistis bahwa Partai Idaman ‎mampu menjadi partai Islam yang rahmatan lil alamin.  Ia ingin menunjukkan bahwa Islam mampu hidup berdampingan dengan yang lain dalam damai. Bukan agama antipluralisme dan intoleran.

Rhoma Irama membantah jika berdirinya Partai Idaman karena sakit hati dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dia mengatakan bahwa akan berkawan baik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang pada pemilu 2014 lalu menjanjikan Rhoma Irama menjadi Presiden.

"PKB akan menjadi kawan baik Partai Idaman, begitu juga dengan partai-partai lainnya di Indonesia," kata Rhoma di Surabaya, 29 September lalu.

Rhoma mengaku bahwa tidak pernah merasa kecewa atau dikecewakan karena tidak diusung menjadi calon presiden pada pemilu tahun lalu.

"Saya tidak merasa kecewa, saya paham, pada suatu keadaan, seseorang terpaksa harus inkonsistensi, semoga apa yang sudah terjadi membawa kebaikan bagi saya dan PKB," beber Rhoma.

Partai Idaman yang dibangunnya tidak hanya akan berkawan dengan partai politik, melainkan juga akan merangkul semua umat Islam dari segala mazhab dan aliran. (Ron/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya