Agum Gumelar: Semua Kandidat Bagus, Rita Sulit Digantikan

Agum Gumelar bicarakan soal calon ketua KOI yang baru.

oleh Defri Saefullah diperbarui 14 Okt 2015, 19:48 WIB
Ketua Umum KOI, Rita Subowo berbincang dengan Paul Erick Hoyer saat menghadiri acara total world championships 2015 di Jakarta, Selasa (28/7/2015). Turnamen diselengarakan pada 10 - 16 agustus mendatang di istora senayan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta: Mantan ketua KONI, Agum Gumelar buka suara terkait bakal dipilihnya Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang baru. Agum menilai untuk saat ini sulit mencari sosok yang bisa gantikan Rita Subowo.

Pasalnya, Rita telah mempunyai jaringan yang  bagus dengan dunia olahraga internasional layaknya Komite Olimpiade Internasional (IOC) ataupun Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Hubungan baik dengan dunia olahraga internasional memang menjadi syarat mutlat bagi pimpinan KOI terpilih. Soalnya, tugas dan fungsi KOI adalah sebagai fasilitator keberangkatan kontingen Indonesia menuju multievent internasional.

Ketua KOI juga jadi juru negoisasi untuk mempermudah dipertandingkannya cabang olahraga (cabor) unggulan Indonesia di multievent khususnya dalam persiapan menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Itulah sebabnya mengapa dalam ART KOI Pasal 90.1 mengharuskan calon Ketua mempunyai pengalaman minimal lima tahun di organisasi olahraga internasional dan nasional.

"Pertanyaannya siapa nanti yang bisa menggantikan posisi Ibu Rita? Semua calon yang ada saat ini bagus, namun Rita Subowo merupakan figur yang sudah mempunyai relasi baik dengan OCA ataupun IOC," ujarnya kepada wartawan.

Sejauh ini sudah ada beberapa kandidat yang berniat bertarung di bursa kursi satu KOI. Mereka adalah, Muddai Madang, Alfitra Salamm, Tono Suratman, serta Icuk Sugiarto. Namun apabila menilik persyaratan pengalaman organisasi tersebut, semua calon yang ada saat ini tak memenuhinya.

"Semuanya calon (Ketua KOI) itu bagus, namun memang kalau ada persyaratan itu dalam AD/ART ya sangat minim kandidat yang bisa maju sebagai Ketua di Kongres KOI," tambahnya.

Di sisi lain, mantan Ketua KONI Pusat Periode 2003-2007 itu menjelaskan jangan sampai ada dendam pribadi tercampur dalam Kongres KOI, 31 Oktober mendatang. "Dunia olahraga ini kan mengajarkan jiwa sportifitas. Masih ada waktu untuk menyamakan persepsi, singkirkan ego sektoral dan jangan sampai ada kalimat asal bukan Rita jadi Ketua KOI mewarnai kongres nanti," tutupnya. (Def/Ian)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya