Liputan6.com, Sampit - Asap pekat kembali menyelimuti Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Hal ini membuat jarak pandang terbatas, bahkan terparah hanya sekitar 10 meter.
"Asap hari ini kembali menebal, padahal sebelumnya hujan. Tadi malam itu sekitar jam 22.00 WIB sudah mulai terasa asapnya, makanya saya langsung meminta kepala Dinas Kesehatan menyiagakan jajarannya untuk mengantisipasi peningkatan penderita ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)," kata Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi di Sampit, Rabu (14/10/2015).
Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, jarak pandang terburuk terjadi pada pukul 05.00 hingga 06.00 WIB, yaitu hanya sekitar 10 meter. Jarak pandang pukul 07.00 hingga 08.00 WIB masih sekitar 20 meter.
Jarak pandang sempat membaik pada pukul 13.00 WIB, yaitu sekitar 1.500 meter. Namun pada sore hari jarak pandang kembali memburuk, hingga pada pukul 16.00 WIB hanya sekitar 600 meter. Cuaca pada sore hari juga terlihat memburuk, langit terlihat menguning akibat tertutup asap.
Akibat pekatnya asap pada pagi dan sore, sebagian masyarakat menggunakan masker agar tidak terhirup asap bercampur debu. Pengendara di darat dan sungai harus berhati-hati dan menyalakan lampu agar tidak bertabrakan dengan kendaraan lain.
Jumlah titik panas terpantau di Kotawaringin Timur pada Rabu pagi sebanyak 19 titik. Yakni tersebar di Kecamatan Cempaga 2 titik, Mentaya Hilir Selatan (1), Mentaya Hulu (9), Pulau Hanaut (1) dan Teluk Sampit (4). Titik panas di kabupaten tetangga juga cukup tinggi, yakni di Katingan 29 titik dan Seruyan 10 titik.
Kepala Seksi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim Agus Mulyadi saat ditemui membagikan masker mengatakan, pemadaman kebakaran terus dilakukan tim gabungan. Kotim juga mendapat bantuan pemadaman melalui udara oleh helikopter pembom air.
"Pembom air sudah mulai membantu pemadaman sejak 12 Oktober lalu. Kemarin mereka memadamkan di Kecamatan Seranau dan Teluk Sampit. Mereka berpangkalan di Pangkalan Bun. Kami hanya memberikan titik koordinat kebakaran lahan, lalu mereka membom air ke lokasi itu, kemudian mereka kembali lagi ke Pangkalan Bun," kata Agus.
Masyarakat berharap hujan kembali turun secara rutin sehingga kebakaran lahan dan asap segera berakhir. Kabut asap sudah sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat di daerah ini. (Ant/Ron/Ali)
Asap Pekat, Jarak Pandang di Sampit Kalteng Hanya 10 Meter
Akibat pekatnya asap pada pagi dan sore, sebagian masyarakat menggunakan masker agar tidak terhirup asap bercampur debu.
diperbarui 14 Okt 2015, 21:15 WIBRatusan mahasiswa di Bengkulu berunjuk rasa menuntut pemerintah menyelesaikan persoalan kabut asap. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Artinya Tantrum dalam Bahasa Gaul: Penjelasan Lengkap
Apa Artinya Wishlist: Panduan Lengkap Memahami dan Memanfaatkannya
Sinopsis When the Phone Rings di Netflix: Pemain, Jumlah Episode dan Jadwal Tayang
Apa Arti Syifa: Makna dalam Al-Quran dan Penerapannya dalam Kehidupan
5 Cara Ini Efektif Hilangkan Bau Amis pada Telur Ikan Saat Dimasak
Oppo Run 2024 Resmi Dimulai! 5.700 Peserta dari 23 Negara Antusias Beradu Cepat
Eksplorasi Wakatobi, Surga Tersembunyi di Sulawesi Tenggara
Jadwal Sholat Subuh Hari Ini Jakarta November - Desember 2024
Jadwal Liga Inggris 2024/2025, 23-26 November: Southampton vs Liverpool
Dianggap Hewan Keramat, Ini Kandungan Nutrisi Ikan Sidat yang Baik untuk Kesehatan
Laporkan Selebgram Isa Zega Atas Dugaan Penistaan Agama, Hanny Kristianto Sempat Konsultasi ke MUI
Cara Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Berbagai Metode dan Aplikasinya