Cak Imin: Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama

Cak Imin juga meminta agar masyarakat jangan gampang dibodohi dengan adanya masalah yang bersinggungan dengan agama.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Okt 2015, 22:57 WIB
Muhaimin Iskandar (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyesali terjadinya pembakaran tempat ibadah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 13 Oktober lalu. Menurut dia, jangan lagi kekerasan dipakai dalam isu agama.

"Tentu semua yang menyangkut pada tempat ibadah itu tidak dibenarkan. Kita imbau pada seluruh teman-teman, umat Islam, umat Kristiani, untuk tidak lagi gunakan kekerasan sebagai isu perjuangan agama," kata Muhaimin, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan, tidak ada satu pun perintah agama yang membenarkan kekerasan. Oleh karena itu, kekerasan dengan dasar apa pun pasti salah.

"Hentikan kekerasan atas nama agama. Kita bukan hanya sesama warga bangsa tapi sesama umat manusia untuk saling hormati dan jaga," tegas dia.

Cak Imin juga meminta agar masyarakat jangan gampang dibodohi dengan adanya masalah yang bersinggungan dengan agama. "‎Masyarakat juga salah, sering terhipnotis yang isu-isu yang sifatnya konflik agama ‎tapi tidak benar," tutur dia.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini juga meminta agar pemerintah memiliki sikap tegas. Sikap tersebut dibutuhkan untuk kepastian hukum.

‎"Pemerintah harus tegas. Ketegasan penting dalam sikap pemerintah sehingga kepastian hukum ada," tandas Cak Imin.

Terjadi bentrok antarwarga yang menewaskan seorang warga dan melukai 4 yang lain. Juga 1 tempat ibadah dibakar, di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Makmur, Aceh Singkil, Selasa 13 Oktober 2015.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan akar masalah dari peristiwa itu adalah penertiban rumah ibadah. Sejauh ini ada sebanyak 20 orang yang ditangkap dalam peristiwa bentrok antarwarga itu. (Ron/Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya