Kemlu: Laporan MH17 Belanda Belum Komprehensif

Keterangan terkait MH17 dari Belanda ini segera direspons oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Okt 2015, 14:04 WIB
Gedung Kementerian Luar Negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Belanda baru saja mengumumkan laporan terkait insiden Malaysia Airlines MH17. Mereka menyebut pesawat Boeing 777 jatuh akibat ditembak rudal dari wilayah Timur Ukraina. (Baca: MH17 Jatuh Akibat Misil Buk dari Wilayah Ukraina Timur)

Keterangan dari Belanda ini segera direspons oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia. Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebut, laporan yang dikeluarkan belum komprehensif.

"Kita mencatat hasil yang telah dikeluarkan oleh badan keselamatan udara Belanda ini merupakan salah satu hasil yang bisa kita pergunakan, untuk mengetahui lebih jelas terkait apa yang sebenarnya terjadi. Apabila memang ada tindakan kriminal itu, untuk kita juga bisa membawa orang bertanggungjawab ke depan hukum," kata Arrmanantha dalam press briefing mingguan Kemlu, di Jakart, Kamis (15/10/2015).

"Hasil yang terjadi di Belanda belum merupakan proses yang komprehensif, sehingga harus melakukan investigasi," tutur dia.

Pria yang kerap disapa Tata ini mengatakan untuk investigasi MH17, Indonesia menginginkan penyelidikan disertai 3 faktor yaitu: transparan, komprehensif dan independen.

"Proses investigasi yang transparan komperhensif dan independen sehingga bisa memberikan keadilan kepada keluarga yang jadi korban," jelasnya.

"Tiga poin itu penting, transparan kita ingin tahu bagaimana prosesnya, komperhensif kita ingin lengkap sampai saat ini masih parsial dan independen itu yang kita inginkan itu belum tercapai," pungkas pria yang akrab disapa Tata itu. (Tnt/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya