Ini Solusi dari PJB Agar Harga Listrik Tenaga Surya Bisa Murah

Jika biaya pembangunan PLTS bisa ditekan, maka akan berdampak pada harga jual listrik dari PLTS.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Okt 2015, 16:43 WIB
PLTS Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) ingin ada pabrik yang membuat solar cells (panel surya) di dalam negeri. Keinginan dari PJB tersebut agar perusahaan bisa membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan biaya yang murah. 

Direktur Utama Pembangkitan Jawa Bali, Muljo Adjie mengatakan, untuk membangun sebuah PLTS, saat ini perseroan harus mengimpor panel surya. Pangkah impor tersebut membuat biaya investasi untuk membuat sebuah PLTS menjadi mahal.

"Memang saat ini cukup mahal untuk bisa mengembangkan PLTS, kenapa? Karena untuk PLTS masih menggunakan solar cells impor, " kata Muljo, saat meresmikan PLTS Cirata di Purwakarta, Jawa Barat Kamis (15/10/2015).

Salah satu solusi agar biaya pembangunan PLTS lebih murah adalah dengan membangun pabrik produsen komponen PLTS di dalam negeri.

Untuk mewujudkan hal tersebut Pembangkit  Jawa Bali siap menjalin kerjasama jika ada produsen yang ingin mengembangkan solar cells di dalam negeri. Ia terbuka jika memang perusahaan pembuat komponen PLTS tersebut berasal dari luar negeri namun mereka membangun pabrik di Indonesia.

"Kami berpikir panjang, kenapa tidak ada pabrik di Indonesia. PJB buka diri siapapun produsen di dunia ini untuk membangun pabrik di Indonesia, PJB siap, ayo PJB siap," tuturnya.

Menurut Muljo, jika biaya pembangunan PLTS bisa ditekan, maka akan berdampak pada harga jual listrik dari PLTS. Saat ini harga listrik dari PLTS di kisaran US$ 8 sen per Kilo Watt Hour (KWH) hingga US$ 9 sen per KWH.

Dengan adanya produsen solar cells yang membangun pabrik di Indonesia, ia memperkirakan harga listrik dari PLTS bisa turun menjadi US$ 5 per KWH hingga US$ 6 sen per KWH.

"Nanti kalau Indonesia ada pabrik solar cells, harga bisa ditekan jadi US$ 5 hingga US$ 6 sen, hampir sama seperti harga listrik dari PLTU batu bara," ungkapnya.

Muljo menambahkan, untuk menekan harga komponen PLTS juga bisa dilakukan dengan penggunaan PLTS secara masif. Alasannya, karena banyak yang menggunakan komponen tersebut maka akan membuat harga komponen lebih murah.

"Kalau ada kemampuan bangun PLTS ada kewajiban setiap gedung bangun solar cells sangat hemat energi. Apa tidak berlebihan? Tidak, di Eropa, di Amerika Serikat setiap gedung diwajibkan ada renewable energy," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya