Wawancara Firman Utina Jelang Laga Perdana Melawan "Ayah"

Firman Utina akan berhadapan dengan Benny Dolo pada final Piala Presiden 2015.

oleh Risa Kosasih diperbarui 16 Okt 2015, 07:21 WIB
Firman Utina (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Firman Utina dan Benny Dolo selama ini dikenal sangat dekat. Hubungan keduanya mulai terjalin saat Bendol masih menangani Persma Manado tahun 2000 lalu. Di saat yang bersamaan, Firman juga menjadi pemain di klub tersebut.

Bendol kembali satu tim dengan Firman di Persita 2001-2003. Saat Bendol memutuskan menangani Arema tahun 2004, Firman juga menyusul ke Malang. Begitu juga saat Bendol kembali ke Persita 2007-2008. Keduanya kembali bertemu di Persija tahun 2010 sebelum akhirnya berpisah musim berikutnya dan terus berlanjut hingga sekarang.

Menariknya, keduanya akan bertemu lagi di final Piala Presiden 2015 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (18/10/2015). Namun pertemuan kali ini bakal terasa berbeda. Pasalnya keduanya akan berhadapan sebagai musuh. Firman bersama Persib Bandung dan Bendol sebagai pelatih Sriwijaya FC.

"Benar, ini merupakan pertama kali kami bertemu sebagai lawan," kata Firman. Seperti apa persiapan Firman menghadapi Bendol di final nanti, berikut petikan wawancara Liputan6 dengan Firman Utina.

1.Seperti apa Anda memandang sosok Benny Dolo?
Dia salah satu pelatih terbaik di Indonesia, yang masih bisa menjaga kesehatannya, pola pikirnya, dan mengikuti perkembangan sepak bola dalam negeri dari jaman ke jaman. Bagi saya dia sudah seperti ayah sendiri. 

Dia pernah pegang beberapa tim, contohnya Persija. Membuat tim itu naik karena selalu meninggalkan fondasi. Dia yang paling mengenal tim-tim di Indonesia. Dan satu hal yang bisa kita petik ternyata leadership dari pelatih juga tak kalah penting.

2. Apakah coach Djanur (Pelatih Persib) pernah meminta bocoran dari Anda soal taktik Bendol?
Tidak sampai begitu, karena coach Djajang punya visi-misi sendiri. Lagipula di era sepak bola modern ini taktik berubah-ubah, dan tidak bisa mengikuti satu saja.

3. Ini pertama kali Anda berada di posisi sebagai lawan Bendol. Bagaimana rasanya?
Betul. Sekarang posisinya saya yang harus mewaspadai Om Benny. Karena dia punya pengalaman banyak, pasti punya banyak strategi baru.

4. Suatu saat apakah masih ingin satu tim dengan Bendol?
Masa depan siapa yang tahu. Kita berharap ada sepak bola, ternyata tidak ada. Kita serahkan sama yang di Atas.

5. Anda punya impian kalau suatu hari ingin jadi pelatih. Bagaimana kalau jadi staf pelatih Bendol?
Jangankan saya, pelatih-pelatih senior juga ingin satu tim dengan dia. Itu semua karena dia pelatih hebat.

6. Apa doa dan harapan Anda di final Piala Presiden ini?
Saya ingin bawa tim jadi lebih besar. Saya ingin membawa prestasi untuk Persib, yang bisa dikenang diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Sekarang siapa yang tidak mau jadi juara di sini (Piala Presiden).

7. Selain mempersiapkan diri bersama tim, apa persiapan non teknis seorang Firman Utina?
Dalam setiap pertandingan, saya lebih mempersiapkan ketenangan pikiran, dan memperhatikan otot-otot kaki, apalagi seumuran saya.

8. Klub pasti sudah punya treatment sendiri untuk membuat pemain bugar. Bagaimana Anda membuat nyaman diri sendiri?
Kita ada aktivitas berendam di jacuzzi, tapi yang merasakannya kan saya sendiri. Jadi saya tambahkan lagi karena merasa masih pegal dan butuh ketenangan.

9. Apa resep tampil all out di pertandingan selain dari persiapan teknis?
Yang penting kita jangan sampai punya masalah sebelum pertandingan. Kita jaga ketenangan pikiran, bisa main dengan anak dan istri. (Ris/Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya