Liputan6.com, Jakarta - Meski kehilangan pendengaran sejak kecil, semangat Galuh Sukmara tak surut untuk mewujudkan mimpi meraih gelar sarjana psikologi.
Ketika kuliah, Galuh berjuang sendiri untuk memahami materi pelajaran yang sebetulnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang berpendengaran normal. Namun berkat usaha serta kemauan keras, ia berhasil menjadi sarjana meski perlu waktu 10 tahun untuk bisa menyelesaikan kuliah.
Advertisement
Semangat pantang menyerah yang dimiliki Galuh ini patut dicontoh. Keterbatasan tak menyurutkan semangatnya. Selain sarjana psikologi, Galuh juga menyandang gelar master bahasa isyarat dengan meraih beasiswa di Australia.
Kini ia membagi pengetahuannya tentang bahasa isyarat kepada yang membutuhkan dengan berbagai cara. Termasuk mengembangkan beragam aplikasi komputer untuk para tunarungu.
Simak kisah Galuh Sukmara selengkapnya dalam segmen "Pantang Menyerah" pada Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (16/10/2015) pukul 12.00-12.30 WIB. (Mar/Yus)*