Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9 persen pada kuartal III. Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh belanja pemerintah yang terus meningkat.
"Terkait dengan kuartal III assessment sama sekitar 4,9 persen memang terutama didorong belanja modal pemerintah yang sudah naik 28 persen yoy," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi BI, Yudha Agung di Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Advertisement
Dia mengatakan, indikator tersebut dilihat dari melesatnya proyek infrastruktur pemerintah yang kemudian disertai oleh peningkatan penjualan semen.
Namun, pertumbuhan ekonomi ini dirasa masih belum kuat mengingat belanja pemerintah belum memberikan dorongan pada sektor swasta.
"Kami lihat indikator investasi dan konsumsi sektor swasta belum terlalu kuat. Investasi non bangunan, kemudian investasi bangunan sektor swasta komersial belum terlalu kuat. Tidak sekuat pemerintah, pemerintah masih leading," jelas Yudha.
Pihaknya meyakini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik pada kuartal IV terutama juga didorong oleh sektor swasta. "Tetapi kami lihat saat ini belum memberikan efek multiplier yang kuat ke sektor swasta," tandas dia.
Sebelumnya BI memprediksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,7 persen-5,1 persen pada 2015. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada 2016 diperkirakan mencapai 5,3 persen-5,7 persen. (Amd/Ahm)