Ahok: Penyandang Gangguan Jiwa Butuh Pusat Penampungan

Lahan Pemprov DKI Jakarta di Ciangir, Tangerang rencananya akan disulap menjadi laboraturium dan pusat penampungan penyandang cacat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Okt 2015, 21:52 WIB
Ahok (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Penyandang gangguan jiwa di Jakarta rupanya cukup banyak. Panti asuhan, rumah sakit, maupun rumah singgah pun tak mampu menampung banyaknya para penyandang gangguan jiwa.

Melihat koondisi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rencananya menyulap lahan milik Pemprov DKI di Ciangir, Tangerang, menjadi kawasan terpadu untuk menangani warga dengan masalah dan gangguan kejiwaan

"Saya ingin seminar ini dapat merumuskan konsep sekaligus desain laboratorium siantis bagaimana menangani warga yang butuh perhatian khusus. Kita punya lahan luas di Ciangir," ujar gubernur yang akrab disapa Ahok ini di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015).

Warga binaan yang ada di Panti Asuhan Bina Lestari sudah hampir 3.000 orang. Padahal, kata Ahok, kapasitas panti hanya 1.700 orang. Karena itu, Dinas Sosial harus bisa memanfaatkan lahan di Ciangir dengan baik.

"Rumah singgah juga kalau ada yang baru silakan beli saja. Kan anggarannya ada. Yang sekarang di Tebet juga sudah baik," lanjut Ahok.

Ahok juga mengimbau Dinas Sosial juga harus bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Mereka harus rutin memeriksa makanan dan kondisi kesehatan warga binaan, terutama dari penyakit menular maupun tidak menular.

"Di Ciangir itu kita bikin kampung sehingga mereka di sana serasa tinggal di kampung halaman. Sekarang juga 58% yang kita tampung non-KTP DKI. Tapi, siapa pun akan kita urus, mau dari bulan juga akan kita urus karena ini Ibukota," pungkas Ahok. (Dms/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya