Liputan6.com, Jakarta Menjadi lajang atau dikenal dengan istilah jomblo bukanlah hal yang buruk. Mereka cenderung lebih bebas bergaul dan memiliki lebih banyak alokasi me time. Namun bagi orang-orang di sekelilingnya, status jomblo seseorang terkesan perlu dikasihani, sehingga mereka mencoba memberikan nasihat kepada si jomblo.
Padahal, belum tentu nasihat yang diberikan tepat. Bahkan, para jomblo malah merasa terdiskriminasi dengan nasihat tersebut. Nah, bagi Anda yang gemar menasihati para jomblo, coba cek apa yang Anda katakan, apakah sudah tepat?
Advertisement
Dikutip dari situs Metro.co.uk, inilah kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan kepada para jomblo.
"Jadi kamu sudah bertemu seseorang? Bagaimana kabar percintaanmu?"
Ini akan membuat para jomblo merasa diburu-buru untuk menemukan pasangan. Tentunya, sangat tidak enak untuk ditanya demikian.
"Kamu sudah coba situs kencan online?"
Bukankah media sosial juga merupakan sarana kencan online? Karena itu, rasanya saran ini kurang tepat.
"Orang yang tepat akan datang ketika kamu tidak terlalu mengharapkannya."
Benarkah? Kenapa sejauh ini dia tidak juga datang?
"Mungkin kamu harus berhenti mencari pacar lewat media sosial dan menunggu cinta datang secara alami."
Ini akan menjadi saran yang bagus ketika si jomblo sudah berkali-kali kecewa dengan kencan online. Padahal, banyak juga, lho, orang mendapat jodoh dari kencan online.
"Aku rasa kamu kurang bergaul makanya belum dapat pacar."
Oh, ayolah... hentikan perkataan ini.
"Mungkin kamu terlalu pemilih."
Setiap orang boleh untuk memilih pasangan. Sebab, jomblo bukanlah orang putus asa yang menerima siapapun yang datang kepadanya.
"Aku enggak ngerti kenapa kamu jomblo. Kamu kan cantik/tampan dan pintar."
Daripada mengatakan itu, lebih baik Anda mengenalkan si jomblo kepada teman Anda yang juga jomblo. Mungkin mereka bisa cocok.
"Kamu masih muda, waktumu masih panjang."
Ya, mungkin si jomblo masih muda, tetapi mungkinkah dia bertemu seseorang hari ini dan bisa langsung menikah satu atau dua tahun kemudian? Meskipun memang ada kemungkinannya. (Uno/Ibo)*