Ke Cirebon, Menteri Rini Tutup Giling Tebu di Pabrik Milik RNI

Total produksi gula RNI mencapai 90 ribu ton, dan produksi dari pabrik gula Sindang Laut mencapai 58 ribu ton gula.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Okt 2015, 13:47 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Cirebon - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Pabrik Gula (PG) Sindang Laut‎ milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/10/2015) pekan ini.

Tiba di pabrik gula Sindang Laut pada pukul 10.30 WIB, Rini langsung meninjau pabrik yang saat ia kunjungi masih melakukan giling tebu. Di pabrik gula tersebut, Rini secara resmi menutup musim giling yang dilajukan di Timur Cirebon tersebut dengan menarik tali uap.

"Ini tidak direncanakan Bu, kita memang hari ini tutup giling tebu. Alhamdulillah ibu pas ke sini, jadi kita ucapkan terima kasih," kata Direktur Utama PT RNI, Didik Prasetyo di Cirebon, Jumat (16/10/2015).

Dalam tutup giling ini pabrik gula Sindang Laut sudah memproduksi gula sebanyak 58 ribu ton gula hingga musim giling terakhir. Jika dihitung secara korporasi total produksi gula RNI mencapai 90 ribu ton.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Secara rendemen Rajawali II, Didik menuturkan, mengalami peningkatan. Saat ini rendemen PG milik Rajawali II menjadi 7,23 persen, meningkat 1 persen dari tahun sebelumnya hanya 6,23 persen.

Pencapaian ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan perusahaan dalam melakukan efisiensi dan meningkatkan bahan baku tebu yang bekerja sama dengan para petani tebu di wilayah Jawa Barat.‎

"Produksi gula kita meningkat signifikan, khususnya milik PG sendiri, meningkat 18 persen dari tahun lalu. Saya melihat industri gula RNI saat ini punya harapan cerah meraih kejayaannya," kata Didik. (Yas/Ahm)*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya