Liputan6.com, Washington DC - Capres urutan pertama dari Partai Republik, Donald Trump ternyata banyak menghabiskan uangnya berkampanye untuk topi, stiker, kaus, dan marka jalan. Hal ini diungkapkan oleh laporan keuangan kampanyenya yang baru dirilis pada Kamis 15 Oktober 2015.
Miliader ini menghabiskan uang US$ 825 juta atau setara dengan Rp 11 miliar untuk keperluan tersebut.
Advertisement
Dana terbesar kedua, dihabiskan untuk penerbangan pribadinya, jet 757 sebanyak US$ 700 ribu. Laporan keuangan ini dianggap melanggar tradisi di Partai Republik, karena ia lebih dulu mengeluarkan informasi tanpa perlu diminta elite partai.
Satu lagi yang membuat para dedengkot Grand Old Party (GOP) -nama lain Partai Republik, mengaga adalah, mantan bintang acara televisi 'The Apprentice' itu dengan mudahnya meniup pesaingnya, mantan Gubernur Florida Jeb Bush.
Adik dari mantan Presiden George W Bush Jr ini sempat digadang-gadang untuk jadi orang nomor satu. Namun, gelar itu masih dipegang oleh Trump hingga sekarang.
Dalam sebuah kampanye presiden AS, pengeluaran tercatat biasanya merupakan gaji, surat-menyurat dan jasa konsultan. Anehnya, daftar tersebut tidak ditulis dalam laporan Trump. Laporan ini padahal dibuat oleh Komisi Pemilihan Federal.
Tim kampanye Trump tidak mau menanggapi kejanggalan itu.
Trump mengumpulkan US$ 4 juta pada kuartal ketiga masa kampanyenya. Secara total, ia berhasil mengumpulkan US$ 5,8 juta bagi GOP dan menghabiskan US$ 5,6 juta.
Meskipun ia berkoar-koar dana kampanye berasal dari kantongnya sendiri, ternyata raja properti itu bisa meraup sumbangan yang tidak diminta dari hampir 74.000 orang, yang memberi rata-rata US$ 50,46.
Sebaliknya, Parta Demokrat Hillary Clinton berhasil mengumpulkan US$ 30 juta pada kuartal ketiga. Bush, si favorit kedua Republik, US$ 13,4 juta.
Meskipun posisi Trump berada di bawah dalam hal 'perlombaan' mengumpulkan uang, pria berambut pirang ini telah banyak mendapatkan manfaat dari berita gratis dan liputan televisi. Sebuah tren yang telah membuat kesal pesaingnya.
Dia juga telah banyak menarik perhatian. Salah satunya adalah, hobi melempar topi yang bertuliskan "Make American Great Again" di tiap akhir kampanyenya. (Rie/Ein)*