Liputan6.com, Nablus Sekelompok orang yang disebut berasal dari Palestina membakar sebuah makam yang disucikan umat Yahudi di kota Nablus, Tepi Barat. Insiden ini membuat tensi hubungan kedua negara kembali memanas.
Para perusuh membakar makam Nabi Yusuf yang dihormati oleh Kaum Yahudi, juga oleh umat Nasrani dan Muslim. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api tapi situs itu rusak parah.
Advertisement
Insiden tersebut terjadi beberapa jam setelah PM Israel Benjamin Netanyahu menyerukan kepada kepemimpinan Palestina untuk menghentikan gelombang serangan.
Netanyahu meminta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk menghentikan 'hasutan' untuk melakukan kekerasan. Namun, Abbas mengatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina dan agresi negeri zionis lah yang harus disalahkan atas kerusuhan itu
Sementara itu, insiden penusukan hampir setiap hari terjadi dan dilakukan oleh warga Palestina pada warga Israel bulan ini, kekerasan antara kedua belah pihak tak terbendung.
Tujuh orang Israel tewas dan puluhan terluka dalam penusukan dan penembakan. Setidaknya 30 warga Palestina, termasuk beberapa dari penyerang, juga kehilangan nyawa dalam kerusuhan balasan.
Hubungan Israel Palestina kembali memanas setelah ketegangan terjadi di situs suci Yerusalem yang dihormati Yahudi dan Muslim pada bulan lalu. Ketegangan mendidih di tengah rumor bahwa Isreal akan mencaplok wilayah itu serta meningkatkan hak-hak kaum Yahudi.
Namun, Israel membantah klaim tersebut berulang kali, seperti dikutip BBC, Jumat (16/10/2015)
Nabi Yusuf adalah anak dari Nabi Yakub. Makamnya terletak di sebuah kompleks di kota Nablus, dan berada di bawah kontrol Palestina pada tahun 1995.
Pada Oktober 2000, para perusuh menggeledah dan membakar situs suci itu. Peziarah Yahudi diizinkan untuk mengunjungi hanya di malam hari, sebulan sekali, di bawah perlindungan militer Israel.
Dalam serangan malam hari Jumat (16/10/2015) di Nablus, puluhan warga Palestina menyerbu makam, menyiram dengan bensin. Polisi Palestina membubarkan kerumunan dan petugas pemadam kebakaran memadamkan api sebelum pasukan keamanan Israel tiba.
Juru bicara militer Israel Letkol Peter Lerner mengatakan serangan itu merupakan "pelanggaran terang-terangan dan melanggar kebebasan beribadah".
Dia mengatakan Israel akan "membawa pelaku ke pengadilan dan meminta untuk merenovasi situs".
Blokade jalan didirikan di daerah-daerah Palestina di Yerusalem Timur, di mana banyak penyerang datang dari kota itu. Sementara ratusan tentara tambahan dikerahkan di jalan-jalan.
Sementara itu Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat untuk membahas kekerasan yang semakin memburuk.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan ia berencana melakukan perjalanan ke wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan, di tengah laporan bahwa pertemuan dapat berlangsung di Yordania untuk menyertakan para pemimpin Israel dan Palestina. (Rie/Ein)