Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia otomotif, keterkaitan antara ketersediaan warna mobil dan selera konsumen memiliki hubungan yang berkelanjutan. Selera warna mobil saat ini ditentukan oleh permintaan warna kepada produsen kendaraan.
Sebagaimana dilansir Kbb, Minggu (18/10/2015), fenomena yang terjadi dalam bisnis pewarnaan mobil ini diteliti oleh Robert S Daily selaku Manajer Pemasaran Warna DuPont Automotive yang merupakan pemasok cat utama untuk industri otomotif.
Advertisement
Apapun alasannya, perak menjadi warna yang paling banyak dicari di hampir setiap segmen mobil. Temuan ini didasarkan pada studi popularitas warna tahunan yang dilakukan oleh DuPont Automotive.
Dalam tulisannya, Daily mengatakan jika warna perak dan abu-abu mencerminkan kekaguman atas teknologi yang terlihat pada aksen krom pada perangkat komputer dan elektronik lainnya. Selain itu, warna abu-abu atau perak menonjolkan perasaan superioritas dan kekuatan mental.
Warna pun memainkan sisi ekonomis yang cukup penting terhadap nilai jual kendaraan. Warna populer yang ada saat ini mungkin masih membuat kendaraan Anda masih dilirik pada lima tahun dari sekarang.
Di sisi lain, wana yang kurang populer membuat nilai kendaraan terdepresiasi lebih banyak. Nilai depresiasinya sendiri tergantung dari kondisi kendaraan dan warna bersangkutan.
Jika Anda ingin cari aman saat mencari mobil yang nantinya masih akan dijual kembali, pilihan warna netral seperti perak, putih, hitam, ataupun abu-abu adalah pilihan yang tepat.
Namun jika Anda bersikeras memilih warna selain yang disebutkan tadi seperti misalnya kuning terang, oranye, atau ungu, bersiap saja pilihan warna tersebut berpotensi menempatkan Anda ke dalam posisi yang kurang menguntungkan saat menjual mobil tersebut.
(ysp/ian)