Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Seluruh Sepak bola Indonesia (PSSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti memastikan tidak akan datang ke gelaran final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10/2015) besok antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC.
Menurut dia, euforia final Piala Presiden itu hanya untuk sebagian kalangan. Menurut La Nyalla, masih banyak pesepakbola yang masih terbelenggu dengan sanksi FIFA buntut dari pembekuan PSSI.
Advertisement
"Memang sorak-sorak ceria kedua suporter begitu meriah. Tapi jangan dilupakan itu hanya segelintir saja yang merasakan euforianya. Masih ada ribuan pemain yang belum bisa menikmati hidupnya di sepak bola," kata La Nyalla kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/18/2015).
Itu menjadi alasan utama LNM absen di final Piala Presiden 2015 nanti. Bila Menpora belum mencabut pembekuan PSSI dan FIFA memutihkan sanksi untuk Indonesia, menurut pengusaha asal Jawa Timur itu, sepak bola Indonesia masih berduka."Ini yang membuat saya tidak bisa berbahagia di atas penderitaan pelaku sepak bola yang lain. Sepak bola kita masih berkabung," lanjutnya.
La Nyalla menambahkan, Piala Presiden bukanlah solusi sesungguhnya dari masalah pelik sepak bola nasional. "Piala Presiden hanya kegembiraan yang akan sirna dengan cepat," ujarnya.
Dia menilai, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) seharusnya bertindak nyata dengan menarik intervensi pemerintah kepada penyelenggaraan sepak bola nasional khususnya PSSI. Hanya dengan hal itu, kata dia, roda sepak bola nasional akan berjalan dengan baik.
"Semua hanya dengan satu cara, tarik intervensi pemerintah dari sepak bola denagn mencabut pembekuan PSSI. Secara otomatis, sanksi FIFA juga akan dicabut." dia mengakhiri. (Ltf/Rjp)
Baca Juga
Perang Komentar Warnai Laga Final Piala Presiden
Persib Dominasi Kandidat Pemain Terbaik Piala Presiden
Begini Persiapan Polisi dan TNI Amankan Final Piala Presiden