Liputan6.com, Jakarta Jerinx, drummer band punk rock berpengaruh asal Bali, Superman is Dead merupakan sosok yang keras dan pemberani. Baru-baru ini melalui laman Facebook-nya, pria penuh tato bernama asli I Gede Ari Astina tersebut membagikan kisahnya beradu jotos dengan seorang pria asing tiga tahun lalu di sebuah restoran di Pulau Dewata.
Advertisement
Menurut pengakuannya, pada 29 November 2012 lalu saat Jerinx sedang asyik menikmati hidangan di sebuah restoran, tiba-tiba datanglah seorang pria asing bertubuh tinggi besar bersama pacarnya seorang perempuan lokal. Keduanya bertengkar hebat, awalnya Jerinx tak memperdulikan.
Namun setelah perkataan si pria semakin keras, mengganggu dan ofensif, Jerinx mau tak mau terpancing emosinya, ia memelototi bule tersebut. Pria asing tersebut tak terima, Jerinx pun akhirnya terlibat perkelahian fisik ketika dia membalas si bule yang berusaha memukul duluan. Pukulan Jerinx mengenai hidung si pria asing tersebut hingga patah dan berdarah sebelum akhirnya dilerai oleh orang-orang sekitar.
Merasa tak terima, ketika polisi tiba, pria asing yang mengaku seorang diplomat tersebut bolak-balik mengancam akan mencari dan membunuh Jerinx. Kronologi kejadian tersebut tercatat dalam gambar yang diposting Jerinx di akun Facebook-nya, Sabtu (17/10/2016).
Lengkapnya di http://bit.ly/1MuVD59#StreetFighting #FTP #BalinesePride #LocalPride #NotInlanderPride #EndRacism
Posted by JRX on Friday, 16 October 2015
Jerinx, selain sukses dengan Superman Is Dead, ia juga aktif dengan proyek band sampingannya, Devildice. Tak hanya musik, ia juga aktif memperjuangkan agar Teluk Benoa di Bali Selatan tidak jadi direklamasi. (Gul/fei)
Baca juga: Ini yang Bikin Jerinx Ngotot Tolak Reklamasi Teluk Benoa