Oposisi Malaysia Ajukan Mosi Tak Percaya terhadap PM Najib

Mosi diajukan anggota parlemen Malaysia dari partai yang dipimpin tokoh oposisi Anwar Ibrahim.

oleh Anri Syaiful diperbarui 17 Okt 2015, 21:04 WIB
PM Najib Razak mengibarkan bendera nasional Malaysia saat merayakan Hari Kemerdekaan ke-58 di Kuala Lumpur, Senin (31/8/2015). Perayaan kemerdekaan kali ini dilakukan di tengah desakan mundur kepada PM Najib. (REUTERS/Olivia Harris)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Hee Loy Sian, legislator dari kelompok oposisi Malaysia, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Najib Razak, untuk diperjuangkan di parlemen.

Anggota parlemen Malaysia dari partai yang dipimpin tokoh oposisi Anwar Ibrahim, Partai Keadilan Rakyat, mengajukan mosi tak percaya terhadap Najib lantaran dianggap gagal menjelaskan secara memadai soal penemuan dana sebesar US$ 700 juta di rekening pribadinya.

"Najib telah mempengaruhi citra negara di dunia dan menyebabkan investor kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan menyebabkan ekonomi menjadi tidak stabil, pasar saham turun, dan ringgit terdepresiasi terhadap dolar AS," ucap Sian seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/10/2015).

Mosi tak percaya terhadap PM Razak ini bakal menjadi bahasan terakhir ketiga dari 28 agenda rapat Parlemen yang akan digelar pada Senin mendatang. Hanya saja diprediksi, mosi tidak percaya ini akan kandas. Sebab, kelompok oposisi hanya menguasai 25 kursi di parlemen Malaysia.

Namun, pengajuan mosi tidak percaya ini kian memberikan tekanan yang hebat kepada PM Razak, setelah sempat digoyang dengan demonstrasi besar-besaran yang menuntutnya mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia.

Pada Juli lalu, WSJ melaporkan bahwa penyelidik Malaysia telah ditelusuri aliran dana hampir US$ 700 juta dalam bentuk deposito. Aliran dana itu mengalir ke sebuah rekening pribadi yang diduga milik PM Najib. Tapi Najib membantah tudingan korupsi ataupun menerima dana dari lembaga 1MDB.

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi membeberkan dana sebesar itu sumbangan dari donatur kaya asal Timur Tengah. Hanya saja, tidak diungkap donatur misterius tersebut. Hamidi juga mengklaim dana sebesar itu tidak berasal dari lembaga 1MDB.

Pada 12 Oktober lalu, mantan PM Mahathir Mohamad dan beberapa pemimpin partai yang berkuasa bersama-sama menuntut resolusi atas skandal 1MDB. Mereka mengutuk penumpasan atas pembangkangan yang mengisyaratkan perpecahan dalam partai pimpinan Najib.

Sementara pada pekan lalu, para raja Malaysia membuat sebuah pernyataan yang tak terduga. Mereka menyatakan kegagalan pemerintah memberikan jawaban yang meyakinkan mengenai 1MDB bisa menimbulkan "krisis kepercayaan".

Adapun mosi tak percaya terhadap PM Najib ini terdaftar sebagai salah satu dari 28 mosi dan akan disampaikan pada Senin 19 Oktober mendatang. (Ans/Ron)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya