Kapolda: Pemuda yang Ditangkap Bisa Saja Geng Motor Ngaku The Jak

Polisi masih mendalami sekelompok pemuda yang mengaku The Jak Mania yang mengacau di Pancoran, Jakarta Selatan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Okt 2015, 23:43 WIB
Aksi sweeping yang menyasar kendaraan pelat D asal Bandung, Jawa Barat di Jakarta dini hari tadi mewarnai momen jelang Final Piala Presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menjelaskan, pihaknya masih terus mendalami keterangan 10 pemuda yang ditangkap di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2015) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Kesepuluh pemuda tersebut mengaku simpatisan The Jak Mania atau Jakmania, penggemar fanatik klub sepakbola Persija dan mengacau di Jalan Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk menghadang mobil berpelat D atau pelat Bandung. Tito mengaku, dirinya tampak ragu dengan pengakuan mereka.

"Kami belum tahu (pemuda) itu dari mana. Bisa saja itu dari geng motor. Bisa saja kan ngaku-ngaku," jelas Tito usai memimpin Apel Gladi Bersih Pola Pengamanan Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Dia mengatakan, polisi sedang menyelidiki kemungkinan hadirnya aktor intelektual yang mendorong pergerakan sekelompok massa untuk melakukan sweeping kendaraan pada malam kemarin dan dini hari tadi.

Aksi anarkisme menyisir Bobotoh atau pendukung Persib tak hanya terjadi di Pancoran. Namun terjadi juga di Kebon Jeruk serta Senayan hingga mengakibatkan 6 kendaraan rusak.

"(Adanya aktor intelektual) sedang kami selidiki," tegas Tito.

Jumat malam hingga Sabtu dini hari, tanpa terduga, insiden lempar batu, pengerusakan barang dan sweeping terhadap pengguna jalan terjadi di Kebon Jeruk, Pancoran dan Senayan. Mereka diduga The Jak Mania, fans fanatik klub sepakbola Persija. (Fiq/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya