Liputan6.com, Jakarta - Ketua Steering Comittee Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait mengungkapkan, ada lima poin penting yang jadi inti dari penyelenggaraan Piala Presiden 2015. Lima poin itu disampaikannya jelang partai final antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC, Minggu (18/10/2015) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Yang pertama itu fair play. Itu yang sangat mahal dan penting. Kalau pemain dapat kartu merah, wasit jangan ragu kasih kartu," ujar pria yang akrab disapa Ara ini.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, poin kedua yang tak kalah penting adalah transparansi. "Di ajang Piala Presiden, semua emasukan dan pengeluaran harus diaudit," paparnya.
Tiga poin lain, Ara menambahkan adalah untuk membangun prestasi, ekonomi kerakyatan, dan untuk hiburan rakyat. "Kita lihat banyak bibit-bibit unggul baru lahir di sini. Ekonomi kerakyatan juga," ujarnya.
"Tadi kita putar-putar stadion, banyak pedagang yang bisa mendapat penghidupan." tutup pria berdarah Batak ini.
Terkait pemilihan Gelora Bung Karno sebagai tempat final, Ara mengakui banyak pihak sebelumnya meragukan hal itu. Maklum, pemilihan Gelora Bung Karno berpotensi memicu kerusuhan antara suporter Persib Bandung dan suporter Persija Jakarta, yang bertindak sebagai tuan rumah.
Namun, Ara menilai, pemilihan Gelora Bung Karno justru bertujuan untuk menyatukan semua elemen suporter yang bertikai. "Ini sesuai dengan perkataan Bung Karno yaitu kuat karena bersatu, bersatu karena kuat." tutupnya.
Baca Juga
Advertisement
Susunan Pemain Final Piala Presiden Persib vs Sriwijaya FC
Sambangi GBK, Ahok: Bobotoh Jangan Kampungan Ya
Polisi Kantongi Nama Penyebar Pesan Meresahkan Piala Presiden