Pansus Angket Pelindo II Gelar Rapat Perdana Hari Ini

Aziz mengatakan, berbagai persoalan krusial terkait PT Pelindo II akan dibahas tuntas secara transparan dalam pansus tersebut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 19 Okt 2015, 05:21 WIB
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) Angket PT Pelindo II akan menggelar rapat perdana hari ini, Senin 19 Oktober 2015. Pansus yang diketuai politisi perempuan PDIP Rieke Diah Pitaloka itu rencananya akan merumuskan sekaligus memutuskan langkah strategis dalam kasus tersebut.

Rieke akan didampingi 3 wakil ketua yakni Teguh Juwarno (Fraksi PAN), Azis Syamsuddin (Fraksi Golkar), dan Desmond Djunaedi Mahesa (Fraksi Gerindra).

Aziz mengungkapkan, beberapa hal yang akan jadi titik tekan dalam Pansus Pelindo II di antaranya, perpanjangan kontrak, penjualan lapak, perlakuan semena-mena pada karyawan dan dwelling time.

"Proses Pansus Pelindo II akan dibuat secara terbuka agar masyarakat bisa ikut memantau pansus tersebut. Sejumlah titik persoalan juga akan dibahas tuntas," ujar Aziz dalam keterangan tertulisnya, Minggu 18 Oktober 2015.

Aziz melanjutkan, berbagai persoalan krusial terkait PT Pelindo II akan dibahas tuntas secara transparan dalam pansus tersebut.

"Yang namanya pansus, ya menggali fakta-fakta yang mempunyai nilai kebenaran. Itu mencakup persoalan ekonomi, hukum, hingga sosial budaya," jelas Ketua Komisi III DPR itu.

Dia juga mendukung pernyataan pengamat hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Rahmat Bagja, yang meminta DPR tidak terjebak persoalan politik agar pembenahan hukum dan ekonomi di PT Pelindo II berjalan optimal.

Bagja sebelumnya menuturkan, Pansus Pelindo II harus fokus pada penyelesaian persoalan hukum dan ekonomi. Menurut dia, jika pansus tersebut dijadikan alat politik oleh sekelompok elite, tujuan pembenahan di PT Pelindo II, seperti perpanjangan kontrak dan dwelling time tidak akan tercapai.

"Ini tidak boleh ditarik ke ranah politik. Pansus harus fokus pada pengumpulkan fakta dan mencari akar permasalahan, serta solusinya. Jangan digunakan untuk 'menarget' orang atau kelompok tertentu, karena tidak akan menyelesaikan akar permasalahannya," ujar Bagja. (Ado/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya