Kabut Asap Ancam Populasi Ribuan Ternak di Jambi

Sejak kabut asap melanda sekitar 3 bulan lalu, penderita ISPA di Jambi hingga pekan pertama Oktober 2015 mencapai 80 ribu jiwa.

oleh Bangun Santoso diperbarui 19 Okt 2015, 06:53 WIB
Kondisi kabut asap di berbagai wilayah mulai mengkhawatirkan, bahkan di beberapa wilayah, terdapat hingga ratusan titik api.

Liputan6.com, Jambi - Kabut asap pekat yang bercampur partikel tidak sehat, tak hanya mengancam kesehatan warga di Provinsi Jambi. Terhitung 7.000 ternak sapi, kerbau, dan kambing di provinsi ini juga terancam menurun populasinya akibat asap.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Hamzah mengatakan, partikel kabut asap yang tidak sehat dikhawatirkan akan mencemari makanan ternak yang sebagian besar adalah rumput. Hal ini bisa membahayakan kesehatan hewan ternak di Kabupaten Tanjabbar.

"Otomatis ada imbasnya, kondisi kabut asap pekat hingga berwarna kekuningan itu mengandung partikel tidak sehat, khususnya bagi ternak," ujar Hamzah di Jambi, Minggu 18 Oktober 2015.

Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah mmberikan imbauan baik kepada penyuluh dinas peternakan maupun kepada seluruh peternak di Tanjabbar, untuk mewaspadai kesehatan hewan karena konsumsi rumput yang tidak steril.

Dia menambahkan, salah satu upaya menghindarkan ternak dari makanan tidak sehat adalah dengan mencuci terlebih dulu rumput sebelum diberikan kepada ternak.

"Sebab, kita tidak tahu kadar partikel yang ada pada rumput, terlebih hujan tidak terlalu maksimal. Selain itu, partikel bekas bakaran ini mengandung apa juga belum ada kajian, yang pasti harus diantisipasi," jelas dia

Kabupaten Tanjabbar merupakan salah satu daerah paling parah dilanda kebakaran lahan dan hutan. Salah satunya karena banyaknya lahan gambut di daerah ini.

Laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi menyebutkan, sejak kabut asap melanda sekitar 3 bulan lalu, penderita ISPA di daerah itu hingga pekan pertama Oktober 2015 mencapai 80 ribu jiwa.

Titik panas berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua hingga September 2015, sebanyak 3.169 titik api yang tersebar di lahan milik 17 perusahaan hutan tanaman industri dan 40 perusahaan perkebunan sawit. (Sun/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya