Liputan6.com, Chesapeake - Seorang pemuda 19 tahun menjadi korban penembakan di depan Western Branch High School, Chesapeake, Virginia, Amerika Serikat. Pemuda itu meninggal setelah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Minggu 18 Oktober 2015, pukul 17.50 waktu setempat, polisi mendapat laporan tentang penembakan yang terjadi di sekolah menengah atas tersebut.
Saksi mengaku melihat pemuda 19 tahun berlari di depan sekolah, tepatnya di tempat parkir, seperti yang dilansir Pilot Online, Senin (19/10/2015).
Juru bicara kepolisian, Dorienne Boykin, mengatakan korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bon Secours Maryview. Namun, nyawanya tidak terselamatkan karena luka yang dideritanya terlampau parah.
Saat ini, polisi masih menunggu keluarga korban untuk identifikasi.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama marah karena penembakan seolah sudah menjadi hal rutin di Amerika Serikat.
"Bagaimanapun, ini menjadi hal yang rutin. Laporan juga rutin. Dan saya, berdiri di podium mengecam tiap insiden, manjadi hal yang rutin pula," ucap Obama marah, seperti dikutip New York Times, Kamis 1 Oktober 2015.
Kemarahannya juga memuncak dan mengatakan, berduka saja tidak cukup. Perlu ada tindakan keras mengenai peraturan senjata api.
"Siapa pun kalian, mau Demokrat, Republikan, atau siapapun harap memikirkan kembali perwakilan mereka, apakah mereka benar mengutamakan pengawasan senjata api atau tidak. Lihat lagi, renungkan lagi, benar atau tidak, berlangsungnya pembunuhan orang-orang tak bersalah seharusnya ada hubungannya dengan pengetatan peraturan senjata api," kecam Obama. (Bob/Ado)
Advertisement