Liputan6.com, Jakarta - Apple akan menaikkan harga jual aplikasi di App Store menyusul fluktuasi nilai tukar mata uang di sejumlah negara. Penyesuaian ini akan berdampak pada para pengguna iPhone dan iPad di Australia, Indonesia, dan Swedia.
Dilansir laman Independent, Senin (19/10//2015), kenaikan harga bukan hanya pada aplikasi, tapi juga pada fitur berlangganan yang ada di dalam aplikasi (in-app). Ini bukan kali pertama harga aplikasi mengalami kenaikan, Apple sebelumnya melakukan hal yang sama di Eropa pada awal tahun ini.
"Ketika nilai tukar mata uang berubah, kadang kami harus memperbarui harga di App Store," jelas Apple dalam pesannya kepada para pengembang.
Di Australia, aplikasi yang sebelumya dijual 0,99AUD atau setara Rp 9.726 (Rp 9.825 per 1AUD) kini menjadi 1,29AUD atau setara Rp 12.674. Sementara di Indonesia, harga aplikasi yang awal Rp 12.000 naik menjadi Rp 15.000. Rata-rata kenaikan adalah 15 persen dari nilai mata uang negara masing-masing.
Perubahan juga berlaku untuk konten berbayar di dalam aplikasi, alias in-app. Artinya, jika Anda berlangganan sebuah aplikasi, misalnya untuk membayar majalah, maka harga juga akan diperbarui.
Apple menjelaskan, tidak akan mengganggu sistem berlangganan dengan memutus langsung akses terhadap layanan yang digunakan. Sebaliknya, perusahaan akan mengirim email kepada para pelanggan in-app untuk menginformasikan perihal kenaikan harga.
Advertisement
(Din/Dhi)*