Liputan6.com, Helsinki - Polisi Finlandia gelar kampanye penyadaran warga terkait penjualan piza yang terlalu murah melalui media sosial. Mereka meminta warga untuk melapor kepada petugas jika ada toko piza yang menjual produk mereka kurang dari 6 euro, atau sekitar Rp 92.000.
Ternyata, nominal sebesar 6 euro diperkirakan menjadi harga termurah yang masih memungkinkan keuntungan bagi seporsi piza dengan tetap membayar pajak kepada negara.
Advertisement
Menurut Inspektur Detektif Minna Immonen dari kepolisian Uusimaa kepada stasiun nasonal Yle, “Terkecuali untuk promosi sementara, tidak mungkin seorang penjual menawarkan piza dengan harga kurang dari 6 euro.”
Menurut laporan BBC, pihak kepolisian memang sedang mencoba memberantas “ekonomi abu-abu” yang telah menyebabkan kerugian negara hingga jutaan euro dalam bentuk pajak.
Mereka juga ingin memastikan para pelanggan mendapatkan tanda terima pembelian piza, berapapun jumlah pembeliannya.
Ragam reaksi telah diperlihatkan oleh warga mengenai kampanye ini melalui media sosial-- ada yang menganggapnya lucu, dan tidak percaya bahwa ini benar-benar terjadi.
Seorang pengguna berkomentar dalam akun Economic Crime Investigators', “Perburuan tanda terima ini membingungkan. Bukankah sebaiknya mereka menggunakan sumberdaya penyidikan terbatas untuk masalah-masalah besar?”
Sejumlah warga lainnya memandang kampanye ini tidak efektif, sebagian besar menyalahkan pajak yang terlalu tinggi di Finlandia sebagai masalah utama.
“Selama negara ‘mencuri’ secara legal melalui pajak yang tinggi, perusahaan-perusahaan juga akan mencuri dari pemerintah.”
Sementara itu seorang pengguna juga mengeluhkan pemanfaatan warga sebagai 'mata-mata' untuk kepentingan penyidik," Bukankah ini merupakan tanggung jawab polisi untuk melakukan penyelidikan?” (Alx)