Cegah Tragedi Gunung Lawu Terulang, Jalur Cemoro Sewu Ditutup

Tim gabungan masih berusaha memadamkan api dan menyisir lereng Gunung Lawu, untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Okt 2015, 14:34 WIB
Kesibukan tim SAR mencari pendaki Gunung Lawu (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran di Gunung Lawu menelan korban jiwa. 7 Dari 9 pendaki meninggal dunia akibat mengalami luka bakar serius, dan 2 lainnya kritis di Rumah Sakit Magetan, Jawa Timur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan, pendakian melalui jalur Cemoro Sewu sementara ditutup untuk mencegah tragedi Gunung Lawu terulang.  

"Hingga saat ini jalur pendakian pos pendakian Cemoro Sewu masih ditutup sejak 16 Oktober 2015. Mengingat kondisi cuaca makin kering. Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah lebih dari 2 bulan tidak hujan, menyebabkan semak belukar kering dan mudah terbakar," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2015).

Sutopo menjelaskan, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perhutani, Koramil 0804/02 Plaosan, Polri, Anak Gunung Lawu (AGL), relawan, dan masyarakat masih berusaha memadamkan api dan menyisir lereng Gunung Lawu untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.

Sutopo juga mengimbau kepada para pendaki agar memadamkan api unggun hingga benar-benar padam. Sehingga tidak ada lagi kebakaran di gunung yang memakan korban jiwa.

"Diimbau agar para pendaki gunung mematikan api unggun atau sumber dimatikan dengan sempurna. Pastikan api benar-benar sudah padam. Jika perlu ditimbun dengan tanah," imbau dia.

Menurut Sutopo, angin kencang telah menyebabkan api hidup kembali dan membakar semak belukar di sekitarnya. Ini sudah sering terjadi hingga menyebabkan hutan-hutan di gunung mudah terbakar, tak terkecuali Gunung Lawu. (Rmn/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya