Liputan6.com, Denpasar - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Pelatihan Bersama Aparat Penegak Hukum 2015 di Bali. Kegiatan tersebut diikuti 180 peserta dari beberapa institusi seperti penyidik Kepolisian Daerah Bali, penyidik dan jaksa penuntut Kejaksaan Tinggi, auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dalam penanganan perkara. Dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga penyelamatan aset negara hasil tindak pidana korupsi," kata Ketua Sementara KPK, Taufiqurrahman Ruki, di Denpasar, Senin (19/10/2015).
Ruki menambahkan banyak kalangan menganggapi pemberantasan korupsi di Indonesia belum berjalan maksimal. Pelatihan tersebut bertujuan terutama untuk peningkatan kerjasama.
"Untuk tahun berikutnya anggaran pelaksanaan pelatihan seperti ini dialokasikan kepada KPK. Sesuai alokasi anggarannya maka kami melaksanakan setiap tahun hampir 6 provinsi dalam 3 event," ujar Ruki.
Dia meminta kepada para penegak hukum untuk selalu menjaga sinergitas yang bisa berlanjut. Para penegak hukum itu harus bisa memperkuat pemberantasan korupsi di negeri ini.
Advertisement
"Lakukan hubungan informal bukan dalam rangka mempengaruhi putusan, tapi untuk memperlancar semua putusan. KPK bukan kompetitor kami tidak akan menempatkan pesaing Kejaksaan atau Kepolisian, tapi KPK adalah sebagai komplementer, memperkuat," ujar dia. (Hmb/Yus)
Baca Juga