Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumpulkan para Kepala Daerah terkait sering terjadinya pemutasian sepihak pegawai negeri sipil (PNS) dari wilayah kerjanya.
Sedikitnya ada 40 bupati/walikota yang dikumpulkan karena di daerahnya sering terjadi pemutasian PNS sepihak. Mereka diberi pembinaan di kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan.
Pada Pelatihan bertajuk 'Orientasi Kepemimpinan dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (OKPPD) itu, para kepala daerah nantinya akan diajari bagaimana memegang teguh janji-janji sebagai pejabat, termasuk salah satunya wajib melapor ke tugas jika ada pemindahtugasan PNS.
"Tujuan utama pelatihan ini yakni memantapkan pemahaman bersama tentang penyelenggaraan pemerintah daerah. Contohnya soal kewenangn pejabat daerah dalam memutasikan Aparatur Sipil Negara (ASN)," ujar Sekretaris Jenderal Kemendagri, Yuswandi A Temenggung, Senin (19/10/2015).
Menurut Yuswandi, pemutasian PNS tak dilarang dalam peraturan pemerintah yang ada. Namun, tetap harus ada syaratnya, yakni lebih dulu dikomunikasikan ke Pemerintah Pusat.
Yuwsandi juga mengatakan, tidak adanya sinergi pusat dan daerah dalam proses mutasi PNS adalah contoh kecil yang nyata terjadinya 'bocor halus' yang tidak disadari Pemerintah Pusat. Untuk itu, melalui pelatihan yang digelar selama 20 hari ini diharapkan bisa memperbaiki pola pikir para aparatur pemerintah daerah.
"Ada hal-hal yang harus disinergikan di tingkat pusat dan daerah," kata Yuswandi.
Jika sinergi antara pusat dan daerah itu tercapai, maka tentunya pemerintah pusat dan daerah menjadi lebih luwes berkoordinasi soal kebijakan. Di mana nantinya, pusat tak lagi hanya memerintah, tapi juga menerima masukan dari pejabat daerah.
"Kami berharap kebijakan bisa diangkat secara nasional sehingga komunikaasi tidak saja dari pusat ke daerah dan ke pusat lagi, tapi ada masukan juga," pungkas Yuswandi. (Dms/Yus)
Biar Tidak Asal Mutasi, Kepala Daerah "Dilatih" Kemendagri
Sedikitnya ada 40 bupati/walikota yang dikumpulkan Kemendagri di Jakarta karena di daerahnya sering terjadi pemutasian PNS sepihak.
diperbarui 19 Okt 2015, 17:48 WIBPara bupati dan walikota yang tergabung dalam Apkasi dan Apeksi membawa poster penolakan Pilkada melalui DPRD di Jakarta, (11/9/14). (Liputan6.com/Panji Diksana)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPK Pakai Koper Saat Sita Flashdisk dan Buku Catatan di Rumah Hasto, Ini Alasannya
Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Kota Batu, Hantam Belasan Kendaraan dan 4 Tewas
Kelompok Bersenjata Serang Kompleks Istana Kepresidenan Chad, Baku Tembak Tewaskan 19 Orang
Gaya Rambut Baru Selvi Ananda pada 2025, Ganti Warna Rambut dengan Model Layering
Kapan Rekrutmen Pendamping Desa 2025? Simak Persyaratannya
Intel Perluas Jangkauan Chip Otomotif untuk Kendaraan Listrik Berbasis Perangkat Lunak
Lulus dari Universitas Leiden, Anak Bangsa Ini Soroti Dinamika Hukum dan Teknologi
Azab Mengerikan untuk yang Menampik 'Laa ilaha Illallah' Menurut Gus Baha, Dijatuhkan ke Neraka yang Berkedalaman 70 Ribu Tahun
Berapa Biaya Balik Nama Motor? Simak Panduan Lengkap dan Persyaratannya
Anime Ishura Resmi Rilis, Ini Sinopsis dan Karakternya
Menko Airlangga Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Bahas Apa?
Mengenal Ciri-ciri Anekdot: Karakteristik Unik Teks Humor Kritik