Asap Pekat, Bandara SSK II Riau Kembali Lumpuh Total

Ibnu Hasan memprediksi semua penerbangan bakal dibatalkan. Sebab, jarak pandang hingga pukul 19.00 WIB masih 800 meter.

oleh M Syukur diperbarui 19 Okt 2015, 19:51 WIB
Lintasan bandara Sultan Syarif Kasim Riau diselimuti asap (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, lumpuh total akibat kabut asap pekat. Sejak pagi belum ada satu pun pesawat domestik dan internasional mendarat di lintasan bandara. Sejauh ini, sudah ada 68 penerbangan yang dibatalkan.

"Jadwal hari ini, ada 78 penerbangan di Bandara SSK II. Sudah ada 68 jadwal yang dibatalkan, di mana maskapai sudah menginformasikannya karena kondisi cuaca," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Ibnu Hasan, Senin malam (19/10/2015).

Melihat kondisi lintasan yang tak kunjung membaik karena asap, Ibnu Hasan memprediksi semua penerbangan bakal dibatalkan. Sebab jarak pandang hingga pukul 19.00 WIB masih 800 meter. "Jarak pandang ini tidak aman untuk melakukan penerbangan dan pendaratan," ujar Ibnu.

Menurut Ibnu, jarak pandang terburuk pada hari ini terjadi pada pagi tadi, di mana bandara diselimuti kabut asap pekat dengan jarak pandang hanya 100 meter. "Memang setiap jam jarak pandang berubah di lintasan, tapi tidak pernah di atas 1.000 meter," sebut Ibnu.

Adapun maskapai yang sudah membatalkan penerbangan adalah Garuda, Lion Air, Citilink, Batik Air, dan Sriwijaya Air, dengan tujuan domestik dan internasional.

"Maskapai yang membatalkan penerbangan sudah menginformasikan kepada penumpang, ada yang menjadwal ulang penerbangan, dan ada pula mengembalikan uang atau refund," kata Ibnu.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyebut jarak pandang di beberapa wilayah Riau tak kunjung membaik.

"Jarak pandang di Pekanbaru hanya 800 meter, Pelalawan 600 meter, Kota Dumai 1.000 meter dan Rengat 2.000 meter. Semuanya memburuk akibat kabut asap," ungkap Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Minggu 18 Oktober.

Memburuknya‎ jarak pandang, sebut Sugarin, karena di Pulau Sumatera masih terjadi kebakaran hutan dan lahan. Hal ini dindikasikan dari terpantaunya titik panas di sejumlah wilayah Sumatera.

‎"Sore ini masih terpantau 124 titik panas di Pulau Sumatera. Sumatera Selatan masih mendominasi dengan 99 titik, Bangka Belitung 22, Jambi 3 dan Riau tidak ada atau nihil titik panas," pungkas ‎Sugarin. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya