Sekjen Suporter Bola yang Dicokok Polisi Paling Populer

Polisi akhirnya meringkus salah seorang pengurus suporter bola berinisial F (37 tahun) dan berprofesi sebagai wartawan media online.

oleh Edhie Prayitno IgeOscar FerriYanuar HAndreas Gerry Tuwo diperbarui 20 Okt 2015, 07:12 WIB
Sejumlah remaja yang diduga kelompok suporter Jakmania menunggu proses penjemputan orang tua, Jakarta (19/10/2015). Ratusan remaja diamankan polisi karena melakukan provokasi saat Final Piala Presiden. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah merilis pernyataan tentang adanya provokator yang memanaskan suasana jelang laga final Piala Presiden 2015, polisi akhirnya meringkus salah seorang pengurus suporter bola berinisial F (37 tahun). Kabar ini berhasil menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Senin kemarin.

Kabar lainnya yang juga menjadi perhatian publik adalah tentang cerita korban heli jatuh yang terombang-ambing 3 hari di Danau Toba. Demikian pula dengan massa yang dibubarkan polisi karena hendak mencegat rombongan bobotoh usai menyaksikan laga final Piala Presiden 2015.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Diduga Jadi Provokator, Sekjen Suporter Bola Dicokok Polisi

Setelah merilis pernyataan tentang adanya provokator yang memanaskan suasana jelang laga final Piala Presiden 2015, polisi akhirnya meringkus salah seorang pengurus suporter bola berinisial F (37 tahun).

"Diamankan Minggu tanggal 18 Oktober 2015 pukul 20.00 WIB, jabatan Sekjen Jakmania," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu malam.

Penangkapan dilakukan di Pos Gang Musala, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Disebutkan pula, yang bersangkutan berprofesi sebagai wartawan sebuah media online.

Selengkapnya...

2. Cerita Korban Heli Jatuh Terombang-ambing 3 Hari di Danau Toba

Korban helikopter yang jatuh di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Fransiskus Subihardayan akhirnya pulang dan bertemu dengan ibunda tercinta, Fransisca Sri Handayani, di rumahnya Desa Tegal Bojan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin malam.

Saat ditemui Liputan6.com, kondisi Frans dalam keadaan sehat. Ia bahkan bercerita dengan santai terkait jatuhnya helikopter di Danau Toba yang terjadi begitu cepat.

Menurut Frans, usai lepas landas dari Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, helikopter yang ditumpanginya diadang kabut tebal. Karena tebalnya kabut itulah pilot sempat menghindar ke sisi kiri. Namun justru langkah ini membuat helikopter jatuh.

Selengkapnya...

3. Coba Cegat Bobotoh di Cawang, Massa Dibubarkan Polisi

Sekelompok orang tak dikenal berupaya mencegat rombongan kendaraan atau bus yang mengangkut Bobotoh atau suporter Persib usai laga final Piala Presiden 2015. Pencegatan yang disertai aksi sweeping atau razia ini terjadi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, arah Jalan Tol Jagorawi.

Pantauan Liputan6.com, aksi pencegatan ini berlangsung Minggu (18/10/2015) malam tadi sekitar pukul 23.00 WIB. Ratusan orang bergerombol di depan Gedung Badan Narkotika Nasional, Jalan MT Haryono.

Mereka berupaya menutupi arah pulang rombongan kendaraan Bobotoh menuju Bandung, yakni pintu Tol Halim. Alhasil, lalu lintas di kedua arah sempat macet.

Selengkapnya...

4. Nama-nama Pendaki Korban Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Kebakaran hutan yang melanda Gunung Lawu menelan korban jiwa. Tujuh dari 9 pendaki meninggal dunia akibat terjebak dalam kebakaran di lereng gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu.

Berdasarkan data di Basarnas Kantor SAR Semarang, Jawa Tengah, hingga saat ini tercatat 7 orang meninggal dunia dan 2 orang luka berat akibat kebakaran itu. Semua korban meninggal dibawa ke RS Magetan, Jawa Timur.

Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Zulhalwary Agustianto mengatakan, jenazah terakhir yang dievakuasi tim medis dan SAR yaitu sekitar jam 10.20 WIB. "Semua langsung kita bawa ke RS Magetan," kata Zulhalwary kepada Liputan6.com, Senin (19/10/2015).

Selengkapnya...

5. Pemicu Resah di Piala Presiden

Final Piala Presiden telah digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Ajang memperebutkan gelar juara tersebut mempertemukan dua klub besar, Persib versus Srwijaya FC.

Namun perhelatan akbar yang menyita perhatian pecinta sepak bola Tanah Air itu ternodai oleh ulah sekelompok orang. Mereka berbuat ulah yang membuat masyarakat resah.

Sehari sebelum pertandingan berlangsung di Senayan, sebuah mobil dirusak di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. Kaca mobil minibus itu pecah setelah dilempari batu yang membabi buta. Selain itu, bus maupun kendaraan pribadi diserang di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka menyasar mobil yang berpelat D atau berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Selengkapnya...

(Ado/Mar)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya