6 Kebiasaan Jokowi yang Tak Hilang Selama Setahun Jadi Presiden

Usia pemerintahan Jokowi-JK genap berusia setahun.

oleh Ilyas Istianur PradityaLuqman Rimadi diperbarui 20 Okt 2015, 12:34 WIB
(Liputan6.com/ Andi Muttya Keteng)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini pemerintahan Jokowi-JK genap setahun. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai resmi memerintah pada 20 Oktober 2014, setelah keduanya dilantik di Gedung DPR/MPR. Jokowi berhasil menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini setelah mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dalam Pemilihan Presiden Juli 2014.

Jokowi memulai kariernya di pemerintahan dengan menjadi Wali Kota Solo. Terhitung dua periode Jokowi memimpin Solo. Namun, belum tuntas periode kedua kepemimpinannya, Jokowi berangkat ke DKI Jakarta untuk memimpin ibu kota bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dari sinilah nama Jokowi semakin bersinar. Perlahan tapi pasti, namanya mulai dikenal publik Tanah Air. Dia tidak lagi menjadi tokoh Solo, tapi membesar menjadi politikus nasional.

Kini, meski sudah menjadi Presiden RI, bapak tiga anak itu tidak pernah menanggalkan kebiasaan dan kesederhanaannya. Sebaliknya, Jokowi memperkuat citranya sebagai pemimpin sederhana yang selalu dekat dengan rakyat. Berikut kebiasaan-kebiasaan Presiden Jokowi yang tak hilang selama setahun ia memerintah bersama Jusuf Kalla.  


Blusukan

Jokowi ajak bos Facebook Mark Zuckerberg blusukan ke Tanah Abang. (Liputan6.com/Luqman Rimadi)

Blusukan

Jokowi mulai dikenal karena blusukannya. Sampai-sampai kata blusukan identik dengan Jokowi. Saat memimpin DKI Jakarta, hampir tiap hari Jokowi blusukan ke kampung-kampung untuk bertemu warganya.

Setelah menjadi presiden, kebiasaan blusukan tetap dirawat. Namun, blusukannya saat ini berbeda. Jika dulu Jokowi keluar masuk kampung Jakarta, kini dia keluar masuk kampung Nusantara.

Pada Kamis 30 Juli 2015, Jokowi didampingi  Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri blusukan ke Desa Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam blusukannya, Jokowi menyerahkan 3 jenis 'kartu sakti', yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada perwakilan warga.

Bahkan saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Jokowi blusukan melihat seisi kota. Dia masuk ke Lulu Hypermarket yang berada di pertokoan Khalidiyah Mall, dan langsung disambut lagu 'Indonesia Raya' yang dikumandangkan oleh warga Indonesia yang berada di Hypermarket tersebut.

Jokowi mengaku blusukan yang ia lakukan setelah terpilih menjadi presiden tidak berbeda seperti saat ia memimpin Jakarta. "Hehehe..., rasanya sama saja. Saya bedanya apa sih? Sama saja," kata Jokowi.


Bersepeda di Akhir Pekan

Ikut Car Free Day di Bogor, Presiden Jokowi lepas burung, bagi-bagi buku, dan bersepeda (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Bersepeda di Akhir Pekan

Kendati sudah menjadi presiden dan dikawal banyak Paspampres, Jokowi tidak menghilangkan kebiasaannya bersepeda di akhir pekan. Sama seperti saat ia menjabat Gubernur DKI, Jokowi sering bersepeda menembus kerumunan warga di acara car free day. Bedanya, setelah menjadi Presiden Jokowi lebih sering bersepeda di sekitar Istana Bogor.

Setelah 1,5 bulan tidak melakukannya, pada Minggu 4 Oktober 2015, Jokowi bersepeda lagi di sekitar Kota Bogor didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kapolres dan dandim setempat. Rombongan Jokowi menembus kerumunan warga di car free day di Jalan Jalak Harupat.

Seperti biasa, warga menyetop sang Presiden, memintanya untuk salaman dan foto selfie bersama. Jokowi menggunakan kaus putih dan celana hitam sambil mengendarai sepeda gunung warna kuning. Rintik hujan bahkan tak menghalangi Jokowi untuk bersepeda di akhir pekan.


Bagi-bagi Uang atau Barang

Presiden Jokowi bagi-bagi buku di Jalan Cicendo, Bandung, Jumat (24/4/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bagi-bagi Uang atau Barang

Hampir di setiap kunjungannya baik di daerah maupun di Ibu Kota, Jokowi selalu membagi-bagikan uang atau barang kepada warga yang mengerumuninya. Barang yang dibagikan bentuknya beraneka macam. Mulai dari buku tulis dan alat sekolah untuk murid-murid, baju, hingga membagikan sepeda.

Ketika pulang ke Solo, Jawa Tengah, untuk mengurus pernikahan putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka pada April 2015, Jokowi meminta ajudannya mengambilkan tas berisi amplop di dalam mobil. Amplop berisi uang itu langsung dibagi-bagikan kepada warga.

Putra dan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, ikut membagi-bagikan amplop tersebut kepada warga yang menunggu Jokowi di depan Restoran Ikan Goreng Cianjur di Jalan Slamet Riyadi Solo.

Saat bersepeda di Kota Bogor, beberapa kali Jokowi membagikan buku dan alat tulis lainnya kepada anak-anak sekolah yang dijumpainya di jalan.

Seorang siswa, ibu-ibu, dan nenek-nenek di sebuah acara di Puskesmas Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, mendapat hadiah sepeda dari Jokowi pada 28 Mei 2015. Sepeda juga dibagikan kepada para Slanker di Stadion Pandan Arang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, 4  Oktober 2014.


Mengenakan Kemeja Putih

Dalam kesempatan itu Jokowi mencoba berdialog dengan petani (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mengenakan Kemeja Putih

Kemeja putih sudah menjadi ciri Jokowi. Ke mana-mana Presiden ke-7 RI itu selalu mengenakan kemeja putih. Mau acara formal, sangat formal, hingga acara yang terbilang santai, Presiden Jokowi tak pernah menanggalkan 'seragam' kemeja putih polosnya.

Saat mengumumkan susunan kabinetnya 26 Oktober 2014 di halaman kompleks Istana Presiden, Presiden Jokowi mengenakan kemeja putih. Kemeja dengan warna senada juga dikenakan wakilnya, Jusuf Kalla dan semua menteri yang ditunjuk mengisi Kabinet Kerja.

Kemeja putih juga dikenakan Jokowi saat bertemu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Merdeka usai pelantikannya sebagai presiden, 20 Oktober 2014.

Kemeja putih juga menjadi pakaian andalan Jokowi saat menemui para petani di sawah. Pada 6 Maret 2015, Jokowi yang didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman berkemeja putih saat mencoba menjalankan mesin traktor di tengah sawah berlumpur di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur.

Kebiasaan Jokowi menggunakan kemeja putih sampai-sampai menjadi tren di masyarakat. Seorang penjahit di Jalan Ahmad Yani No 1, Gilingan, Solo, bernama Suparto mengatakan, tren kemeja putih sudah dimulai tak lama setelah Jokowi menjadi presiden.


Menyalami Warga

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana disambut warga saat blusukan ke Kedoya dan Petamburan, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Selain sembako, Presiden Jokowi juga membagikan buku dan baju kepada anak-anak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menyalami Warga

Jokowi sudah setahun memerintah. Selama masa ini, masyarakat masih banyak yang tidak puas dengan kinerja Jokowi. Kendati demikian, keberadaan Jokowi tetap menjadi magnet bagi siapa pun. Hampir di setiap keberadaannya, warga selalu mengerumuni Jokowi.

Bahkan warga Jakarta yang terbilang akrab dan dekat dengan Jokowi, tetap tidak bosan-bosan mengerumuni mantan pengusaha mebel itu. Warga bahkan rela menunggu lama demi bisa melihat dan bersalaman dengan politikus PDIP itu. Warga juga tidak sungkan untuk meminta foto selfi bersama sang Presiden.

Jokowi seolah tak pernah lelah melayani masyarakat bersalaman. Dalam banyak kesempatan, dia turun dari kendaraan atau berbalik arah sekadar menyalami warga. Meski tangannya pernah lecet gara-gara terlalu banyak bersalaman, Jokowi hingga kini tetap dengan kebiasaannya bersalaman dengan warga.


Santap Siang Bersama

Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama para pekerja di sektor transportasi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Setidaknya ada 100 para pekerja di sektor transportasi yang diundang dalam jamuan tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Santap Siang Bersama

Makan siang bersama. Ini terbilang sebagai jurus ampuh Jokowi untuk mendamaikan pihak-pihak yang tak suka dengan kebijakannya maupun untuk semakin mempererat hubungannya dengan kelompok-kelompok tertentu.

Santap siang bersama ini telah dilakoni Jokowi sejak ia menjadi Wali Kota Solo. Kini selama setahun pemerintahannya, Jokowi kerap menyelenggarakan makan siang bersama di Istana Presiden. Mulai dari makan siang bersama dengan pejabat tinggi, elite politik, tokoh nasional, akademisi, praktisi, pemimpin media, musikus, hingga santap siang bersama pedagang, sopir dan tukang ojek.

"Biasanya saya hanya lewat sini saja (Istana Presiden), hanya bisa melihat dari luar. Kapan ya bisa masuk ke sini. Ini akhirnya bisa ke sini, makan siang bareng lagi, seperti mimpi," kata Rafiq Jatmika, seorang pengendara GoJek yang ikut santap siang bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 1 September 2015.

Saking tidak percaya dan meyakinkan diri bisa masuk Istana santap siang bersama Presiden, Rafiq menampar pipinya sendiri. (Sun/Mut)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya