Liputan6.com, Batam - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tengah gencar melakukan upaya penegakan hukum di lautan. Mereka menindak tegas para nelayan ilegal yang menangkap ikan di perairan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti mengatakan, banyak aspek yang digunakan oleh para pelaku kriminal untuk bertindak. Oleh karena itu butuh kerja sama dari berbagai pihak untuk menegakkan kembali kedaulatan Indonesia.
Advertisement
"Laut itu bukan hanya ikan. Bisa saja ada penumpang gelap bawa drugs (narkoba), human trafficking. Bahkan ada kapal Papua ke Australia, berangkat dari Papua memang hanya bawa ikan? Tidak. Bawa Cendrawasih lah," ujar Susi di Kantor Satker PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Selasa (20/10/2015).
Susi mengakui, tidak mudah menjaga wilayah laut Indonesia yang begitu luas. Seluruh alutsista laut jika dikerahkan pun belum tentu bisa mengamankan semuanya.
"Tapi bukan berarti kita nyerah. Dengan police dan marinir, kesantunan, dalam menegakan ketegasan teritorial laut dengan baik," lanjut Susi.
Oleh karena itu, sejak awal penerapan UU No 45 tahun 2009 yang menaungi hukuman penenggelaman kapal, Susi tidak segan mengundang seluruh duta besar untuk melakukan kesepakatan dan pengertian dari negara sahabat untuk menindak tegas Ilegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing.
"Saya undang untuk makan siang, kami bicara panjang lebar bahwa kita bersahabat tapi kalau curi ikan kita tidak toleransi," kata Susi. (Nil/Mut)