4 Hari Udara Jambi Level Berbahaya, di Dalam Rumah pun Sesak

Saat ini indeks pencemaran udara mencapai 329.

oleh Bangun Santoso diperbarui 20 Okt 2015, 13:19 WIB
Lantaran pekatnya kabut asap, Bandara Sultan Thaha, Jambi lumpuh siang tadi.

Liputan6.com, Jambi - Sempat menipis akibat hujan yang mengguyur Kota Jambi, kabut asap di daerah itu kini kembali menebal. Bahkan level udara di Kota Jambi dalam 4 hari terakhir masuk kategori berbahaya.

Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi 4 hari terakhir masih di atas 300 atau masuk kategori berbahaya.

"Kemarin ISPU 329, masih berbahaya," ujar Kepala BLH Jambi, Rosmeli di Jambi, Selasa (20/10/2015).

Akibat kondisi itu, sejumlah anak sekolah terpaksa pulang lebih cepat dari biasanya. Bahkan, sejumlah siswa pendidikan anak usia dini dan TK terpaksa diliburkan

"Masih tetap saja tebal, jangankan di luar, di dalam rumah saja udara sudah sesak dan pedih karena asap," ujar Syaipul (49) warga Kota Jambi.

Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih dilakukan. Selain operasi jalur darat dengan mengerahkan personel TNI, Polri dan Manggala Agni, pemadaman dan pendinginan melalui bom air lewat udara juga masih dilakukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan, akan ada bantuan 1 unit helikopter Bolkow dari pemerintah pusat untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Jambi.

"Sudah diusulkan dan disetujui, beberapa hari ke depan akan dikirim," kata Arif.

Dengan bantuan helikopter itu, kini Satgas Karhutla di Jambi baru memiliki 2 armada helikopter jenis Bolkow yang bisa digunakan untuk melakukan pemadaman lewat udara.

Satgas Karhutla Jambi sebelumnya menyatakan telah berhasil memadamkan kebakaran di atas lahan seluas 15.000 hektar lebih. Meski demikian, kabut asap masih saja menyelimuti Jambi. (Nil/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya