Liputan6.com, Palembang - Hercules Lockheed L100-30 Airtanker --bantuan dari Australia-- berhenti operasi sejak Rabu 14 Oktober 2015. Pesawat pengangkut 15 ribu liter air untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) itu meninggalkan Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pesawat Hercules Australia telah bertolak ke Negeri Kanguru pukul 08.00 WIB, Senin 19 Oktober 2015.
Pesawat itu telah melakukan water bombing selama 5 hari. Namun ratusan hotspot di Sumsel terus berkobar.
"Pesawat Hercules Australia sudah beroperasi melakukan water bombing selama 5 hari dan tadi pagi sudah kembali ke negaranya. Mereka (Australia) juga sedang siaga kebakaran hutan, jadi tidak bisa berlama-lama di sini," ujar Willem kepada Liputan6.com di Palembang, Selasa (20/10/2015).
Menurut dia, bantuan yang tersisa adalah helikopter Chinook Mustang 93 CH47 milik Singapura dan Bombardier Pelican CL 415 milik Malaysia.
Helikopter milik Malaysia yang melakukan water scooping di Sungai Lumpur Kabupaten OKU, akan kembali ke Malaysia pada hari ini. Pesawat Chinook Mustang 93 CH47 milik Singapura belum bisa dipastikan kepulangannya.
"Pesawat Malaysia hanya bisa beroperasi selama 4 jam sehari, jadi tambah 2 hari pemadanannya dan besok (Selasa) sudah pulang. Kalau bantuan Singapura, belum ditentukan sampai kapan," lanjut Willem.
Berkurangnya pesawat bantuan dari 2 negara tersebut, semakin mempersulit pemadaman di Sumsel. Bahkan, ratusan titik hotspot masih terpantau dan terus berkobar.
Advertisement
Data citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel pada hari ini, beberapa titik hotspot yang terpantau di antaranya 1 titik hotspot di Kabupaten Banyuasin, lahat 3 titik hotspot, 1 titik hotspot di Desa Merapi, 1 hotspot di Desa Mula Ulu.
Lalu, 1 hotspot di Pulau Pinang, 1 hotspot di Semende Darat Ulu, 2 hotspot di Desa Gelumbang, 4 titik hotspot di Gunung Megang, 1 titik hotspot di Lawang Kidul, 2 hotspot di Kabupaten Muara Enim, 3 hotspot di Tanjung Agung, 8 hotspot di Desa Babat Toman, 1 hotspot di Lais dan lainnya. (Bob/Sss)