Mayat Jomar Aguayo duduk di depan meja domino di kediamannya di San Juan, Puerto Rico, Senin (19/10). Keluarga Aguayo memutuskan jasad anaknya di awetkan dengan teknik pembalseman di dekat meja di bar ibunya. (REUTERS/Alvin Baez)
Ibu dari Jomar Aguayo berdiri di samping mayat anaknya yang didudukan di depan meja domino di kediamannya di San Juan, Senin (19/10). Menurut media setempat, Aguayo berusia 23 tahun ketika mati tertembak dalam sebuah baku tembak. (REUTERS/Alvin Baez)
Mayat Jomar Aguayo duduk di depan meja domino di kediamannya di San Juan, Puerto Rico, Senin (19/10). Keluarga Aguayo memutuskan jasad anaknya di awetkan dengan teknik pembalseman di dekat meja di bar ibunya. (REUTERS/Alvin Baez)
Ibu dari Jomar Aguayo mencium pipi mayat anaknya yang didudukan di depan meja domino di kediamannya di San Juan, Senin (19/10). Menurut media setempat, Aguayo berusia 23 tahun ketika mati tertembak dalam sebuah baku tembak. (REUTERS/Alvin Baez)
Ibu (kiri) dari Jomar Aguayo menyapu lantai di sekitar meja tempat mayat Jomar Aguayo didudukan di kediamannya di San Juan, Senin (19/10). Keluarga Aguayo memutuskan jasad anaknya diawetkan dengan pembalseman di bar ibunya. (REUTERS/Alvin Baez)