Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan masyarakat Jakarta selalu bersiap-siap menghadapi bencana banjir setiap jelang musim penghujan. Banjir seakan menjadi tamu rutin bagi Jakarta setiap puncak musim penghujan.
Posisi geografis Jakarta memang rawan banjir karena berada di daerah hulu dan dilintasi sungai-sungai. Peran daerah sekitarnya, terutama yang posisinya lebih di atas menjadi penting terkait masalah banjir ini.
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail menyebut Depok sebagai salah satu daerah yang penting untuk mengurangi banjir Jakarta. Posisi Depok di tengah-tengah menjembatani aliran air dari Bogor ke Jakarta.
"Depok bisa menjadi penahan air yang signifikan untuk menahan laju aliran air ke Jakarta," kata Nurmahmudi ketika berkunjung ke Liputan6.com, Selasa (20/10/2015).
Dia menjelaskan, banjir Jakarta tak lepas dari alur airan air dari puncak ke Jakarta. Perjalanan air dari arah atas hingga bermuara ke laut itu akan menentukan parah tidaknya banjir Jakarta.
"Di mana air tertahan, itulah yang jadi perkara. selain itu juga bagaimana kelancaran aliran airnya," jelas dia.
Nurmahmudi mengatakan, yang bisa dilakukan Depok untuk turut membantu mengurangi potensi banjir Jakarta adalah dengan menahan air yang akan mengalir ke Jakarta. Dengan demikian air tidak langsung membanjir ke bawah.
Beberapa langkah terkait yang sudah dilakukan adalah pengelolaan sampah agar mengurangi tumpukan sampah di sungai. Tujuannya agar sungai-sungai di Depok bisa optimal menampung air.
Langkah lain adalah penggalakan sumur resapan di lingkungan rumah maupun industri. Tujuannya agar air hujan meresap ke dalam tanah dan tidak memicu banjir di permukaan.
"Untuk pengembang, pemerintah juga wajibkan zero run off, tak boleh ada air limpasan dari lingkungannya," kata Nur Mahmudi.
Program baru yang diwajibkan sebagai salah satu komponen perizinan gedung industri dan gedung komersial adalah pembangunan sumur imbuhan. Konsep sumur sesuai temuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini bertujuan mengurangi air tergenang di permukaan.
"Teknisnya air dari atap ditampung di kolam tandon, kemudian disalurkan ke dalam tanah menjadi air bawah tanah," jelas dia.
Nurmahmudi menambahkan, upaya lain yang bisa dilakukan di Depok untuk mengurangi banjir Jakarta adalah optimalisasi situ-situ. Dari hitungannya, dengan situ yang optimal maka jutaan meter kubik air bisa tertahan di Depok.
Saat ini ada 26 situ di Depok dengan total luas 151 hektare. Rata-rata situ memiliki kedalaman 2 sampai 3 meter. Dalam hitungan Pemerintah Depok, ika situ diperdalam lagi hingga 5 meter, maka kapasitas semuanya bisa mencapai 7,5 juta meter kubik air.
"Untuk mewujudkan program-program ini harapannya ada dukungan dari pemerintah pusat, karena ini bukan hanya untuk satu daerah saja tetapi juga lintas daerah," kata Nurmahmudi.
Dia menegaskan, soal banjir ini yang diperlukan memang kerja sama antar daerah dan koordinasi serta bantuan dari pemerintah pusat. "Jangan saling lempar kesalahan antar daerah, tapi mari berbagi peran." (Hmb/Mut)
Tawaran Depok untuk Kurangi Banjir Jakarta
Depok sangat strategis dengan posisi di antara Bogor dan Jakarta.
diperbarui 20 Okt 2015, 16:39 WIBIlustrasi Liputan Khusus Banjir Jakarta
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tak Terima Keponakan Dimarahi, Pria di Kupang Tebas Tetangga dengan Kapak
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 24 Desember 2024
Menkum Bandingkan Denda Damai Kejagung dengan Prabowo Akan Maafkan Koruptor
Penghasil Terbesar, Negara Ini Justru Larang Bawa Durian di Transportasi Umum
Sepanjang Tahun, MilkLife Soccer Challenge 2024 Sukses Tumbuhkan Minat Siswi MI dan SD Rangkai Mimpi jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
Terlambat Sholat Subuh, Masih Bolehkah Lakukan 2 Rakaat Qobliyah? UAS Menjawab
BI Periksa Uang Terkelupas yang Bikin Resah Warga Sulsel, Ternyata Asli
Detik-Detik Sambaran Petir Tewaskan 2 Petani, Satu Berteduh di Gubuk Lainnya di Pematang Sawah
Polri Siapkan Strategi Amankan Libur Nataru hingga Mitigasi Potensi Rawan Kemacetan
Film Sorop Resmi Tayang di Bioskop, Berikut Sinopsis dan Fakta Menariknya
Kutub Magnet Bumi akan Berubah pada 2040, Ini Dampaknya bagi Manusia
Sudah Tobat dari Perbuatan Dosa, Apakah Masih Kena Azab? Simak Kata Ustadz Khalid Basalamah