Survei 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK 'Negatif', Ini Kata Istana

Pemerintah, lanjut Pramono, terus berusaha mengatasi masalah-masalah dalam negeri yang terus bermunculan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Okt 2015, 17:04 WIB
Jokowi dan JK menghadiri buka bersama di kediaman Ketua DPR Setya Novanto. (Liputan6.com/Gerardus Septian Kalis)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking dan Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) merilis hasil survei, terkait setahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kedua lembaga survei itu secara umum menilai kondisi pemerintahan tidak mengalami perubahan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, survei tersebut cenderung bernuansa negatif, karena dilakukan saat pemerintah sedang menghadapi sejumlah masalah.

"‎Hari ini adalah 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK, ada beberapa survei yang dilakukan ketika katakanlah asap sedang jadi problem. Kemudian currency rupiah ketika itu Rp 14.500-14.600. Sehingga dengan kondisi seperti itu, pasti respondennya memberikan penilaian yang kurang baik," kata Pramono Anung, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

"‎Kalau dibaca, beberapa survei itu betul-betul dilakukan pada saat akhir September atau awal Oktober, ketika benar-benar pemerintah tengah menghadapi persoalan asap dan currency dan berbagai persoalan lainnya," tambah dia.

Pramono mengatakan, terkait melemahnya nilai tukar rupiah, pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan solusi dengan menerbitkan 4 paket kebijakan ekonomi. Hal tersebut sudah memberikan hasil, terbukti dengan menguatnya rupiah dan inflasi yang menurun.

"‎Saya yakin kondisi hari ini pasti akan berbeda. Jadi yang namanya survei atau apapun dilakukan kan pada saat itu‎," ucap politisi PDI Perjuangan ini.

Pemerintah, lanjut Pramono, terus berusaha mengatasi masalah-masalah dalam negeri yang terus bermunculan. "‎Kami meyakini kita akan segera bisa menyelesaikan berbagai persoalan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi," tandas Pramono.

Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, ‎selama setahun pemerintahan, publik menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK secara umum tidak menjadi lebih baik, bahkan cenderung negatif‎.

Data hasil survei SMRC, 41% responden menyatakan kondisi ekonomi nasional lebih buruk dibanding tahun lalu. Hanya 22% yang menyatakan lebih baik.

SMRC melakukan survei terhadap 1.220 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih secara acak, dengan metode multistage random sampling. Dari jumlah tersebut, responden yang dapat diwawancarai secara valid 1.027 responden. Waktu pengumpulan data dilakukan selama 7-13 Oktober 2015. Adapun, margin of error atau tingkat kesalahan survei tersebut 3,1%.

‎Sementara, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha menuturkan, dari hasil survei setahun pemerintahan Jokowi-JK, kondisi Indonesia mengalami stagnasi. Hasil surveinya, 42,32% publik berpendapat demikian. Survei itu dilakukan pada 7-14 Oktober 2015, dengan jumlah responden 1.200 orang. (Rmn/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya