Liputan6.com, Jakarta Istilah trombosis mungkin terdengar asing bagi Anda. Tapi bagaimana dengan stroke atau jantung? Kedua penyakit ini ternyata disebabkan oleh proses pembentukan darah beku pada jantung atau pembuluh darah yang disebut trombosis.
Menurut Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI) Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan SpPD, K-HOM, trombosis terjadi akibat gangguan keseimbangan antara faktor koagulan, antikoagulan, dan fibrinolisis. Trombosis vena dalam atau DVT pada umumnya terjadi pada kaki, tetapi dapat juga terjadi pada vena lain. Selain itu, bekuan darah ini juga bisa mengenai paru-paru yang disebut juga emboli paru (Pulmonaru embolism).
Advertisement
"Meski sulit didiagnosis, DVT bersifat multifaktorial yang dipengaruhi usia, jenis kelamin, kehamilan, faktor genetik, trombofilia, obesitas, kebiasaan merokok, kanker, diabetes mellitus, dan hipertensi. Selain itu, faktor lain seperti operasi, stroke, infeksi paru, infark jantung, inflamasi serta menetap pada posisi tertentu seperti berbaring lebih dari 3 hari atau duduk lebih dari 8 jam pada satu posisi tertentu juga memengaruhi pembekuan darah ini," kata Karmel melalui siaran pers, Rabu (21/10/2015).
Gejala yang perlu diperhatikan
Karmel menuturkan, ada beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan seperti:
1. Trombosis Vena Dalam
- Kaki bengkak di satu sisi
- Perubahan warna, kemerahan di area tertentu
- sakit atau nyeri
- Pelebaran pembuluh darah vena di permukaan kulit
- Kulit terasa hangat bila diraba
2. Emboli paru
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Detak jantung cepat
- Batuk darah
- Kehilangan kesadaran
Advertisement