Bermain Teka-teki Sudoku, Pasien Ini Kejang-kejang

Seorang pemuda di Jerman, mengidap kejang ketika bermain teka-teki sudoku namun tidak berdampak ketika berhitung.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 21 Okt 2015, 16:00 WIB
Seorang mahasiswa mendadak kejang ketika melakukan permainan Sudoku. Ada apa? (Sumber Fox News)

Liputan6.com, Berlin - Tim dokter dari Universitas Munich mendapati laporan yang tak biasa terkait seorang pemuda yang mengalami kejang epileptik setiap kali melakukan permainan teka-teki Sudoku.

Sebelumnya mahasiswa berusia 25 tahun ini pernah terkubur longsor es ketika sedang berlibur, mengakibatkan otaknya kehabisan oksigen selama 15 menit. Menurut The Guardian (19/10/2015), sejak itu ia mengidap penegangan otot pada bagian mulut dan kaki saat berjalan.

Beberapa minggu kemudian, ketika melakukan permainan teka-teki Sudoku, ia mengalami kejang pada bagian lengan kirinya-- mengakibatkan gerak kejut berulang-ulang. Gerakan ini bukan seperti penegangan otot pada umumnya, yang biasa disertai dengan hilang kesadaran.

Dalam kasus ini, kejang akan berhenti ketika pasien berhenti bermain Sudoku-- penegangan otot ini juga terjadi ketika melakukan tugas-tugas visuospatial, seperti menyusun nomor secara bertingkat. Namun tak berdampak ketika membaca buku, menulis, atau berhitung.

Dengan pencitraan functional magnetic resonance imaging (fMRI) para dokter memindai otak pasien ketika bermain teka-teki Sudoku. Hasilnya, mereka mengetahui bahwa reaki kejang disebabkan oleh kegiatan tinggi yang tak wajar pada korteks parietal kanan tengah-- bagian otak  menolah informasi visuospatial.

Penelitian lanjutan dengan pencitraan teknik diffusion tensor imaging (DTI), mengungkapkan bahwa pasien telah kehilangan serat inhibitor pada bagian otak yang sama.

Kasus unik ini merupakan contoh epilepsi refleks, yang dicirikan oleh kejang-kejang akibat rangsangan dari luar. Bentuk paling lazim epilepsi ini adalah epilepsi fotosensitif, di mana penegangan otot dipicu oleh kilatan cahaya. Namun sejumlah laporan tentang orang yang mengalami reaksi kejang juga diakibatkan karena membaca, menyentuh, mandi air hangat, atau melakukan permainan.

Pasien yang berlokasi di Jerman, kini telah berhenti melakukan permainan Sudoku sejak 5 tahun lalu, dan kini terbebas dari kejang hingga sekarang. Kasus ini dipaparkan dalam jurnal JAMA Neurology. (Alx/Rcy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya