Kapal Ini Selamat dari Perompak karena TNI

Ada tiga kapal perompak yang menghampiri TB Bukit Prima untuk merampas solar

oleh Audrey Santoso diperbarui 21 Okt 2015, 11:02 WIB
Simulasi latihan gabungan antara TNI AL dengan angkatan laut Rusia dilakukan untuk melatih kemampuan masing-masing pasukan dalam menghadapi perompak di laut. (Antara).

Liputan6.com, Riau - Kapal TB Bukit Prima 01 selamat dari perompakan 3 kapal pancung di perairan Tanjung Dato, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka selamat berkat patroli kapal perang Angkatan Laut KRI Kujang-642 yang tengah melintas di perairan itu, Selasa 20 Oktober 2015.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M. Zainudin mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, ketika KRI Kujang-642 mengkontak kapal TB Bukit Prima 01 melalui radio VHF Charge dan meminta keterangan dari kapal tersebut.

"Melihat keberadaan KRI, tiga boat yang merapat tersebut langsung melarikan diri dan meninggalkan TB Bukit Prima 01," ujar Zainudin melalui siaran persnya, Rabu (21/10/2015).

Mengetahui kapal pancung yang merapat di lambung kiri TB Bukit Prima 01 adalah perompak, KRI Kujang-642 langsung melakukan pengejaran. Satu di antara 3 kapal perompak tersebut berhasil ditangkap dengan 4 awaknya dan barang bukti 20 jirigen minyak hasil perompakan. Sementara 2 kapal pancung lainnya berhasil melarikan diri.

"Para pelaku yang ditangkap adalah Darmanto (35), Muhamad (19), Aidul (18), dan Slamat (17). Seluruhnya warga Desa Bekawan, Kecamatan Manda, Kabupaten Inhil, Kepri," jelas Zainudin.

Dari keterangan awak Kapal TB Bukit Prima 01, mereka hendak berlayar ke Pelabuhan Dumai dari Pelabuhan Pelabuhan Bojonegoro Merak. Saat berada di tengah jalan, dua buah boat pancung dengan kecepatan tinggi mendekati kapal mereka dan langsung  merapat di lambung kiri kapal tersebut.

"Tidak lama kemudian datang satu boat lagi. Ketiga boat tersebut diawaki oleh 12 orang. Mereka langsung naik beramai-ramai ke atas kapal TB Bukit Prima 01 dan meminta solar sebanyak 20 galon dengan cara paksa," terang Zainudin.

Nahkoda kapal pun sempat bernegosiasi dan meminta keringanan agar jumlah permintaan dikurangi menjadi 15 galon solar ditambah 2 keranjang hasil tangkapan laut seperti ikan, udang dan kerang.

"Saat baru mulai pengisian solar melalu jirigen, kami datang. Para perompak langsung lari," kata dia.Keempat awak kapal pancung beserta barang bukti kapal dan 20 jirigen minyak dibawa ke Pangkalan TNI AL di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut. (Nil/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya