Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan ada dua perusahaan BUMN yang berpotensi membeli saham PT Freeport Indonesia yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Latar belakang kedua perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan dan memiliki kinerja keuangan sehat jadi pertimbangan BUMN itu mengambil saham PT Freeport Indonesia.
Advertisement
"Karena pertama, pada dasarnya PT Aneka Tambang Tbk berkecimpung di bidang pertambangan dan PT Inalum secara buku sangat kuat. Jadi saling mendukung. Inalum juga sekarang sudah berkecimpung di bidang aluminium untuk peleburannya, sehingga ke depan kami harapkan juga bisa memanfaatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan PT Freeport Indonesia," jelas Rini di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Saat ini Kementerian BUMN selaku perwakilan pemerintah telah memiliki saham PT Freeport Indonesia sebesar 9,36 persen. Namun saham itu masih bisa ditambah.Sebagai wujud keseriusan, dia menyatakan Kementerian BUMN akan mengirim surat kepada perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.
"Kami mengusulkan karena kami (BUMN) sudah memegang 9,36 persen maka kami usulkan supaya kami bisa mengambil sisa divestasinya sehingga BUMN memiliki 20 persen," tutur Rini.
Namun dia mengatakan, hingga kini Kementerian BUMN belum memiliki opsi apapun terkait pendanaan untuk membeli saham PT Freeport Indonesia."Belum (pendanaan), kita baru akan kirim surat minggu ini. (Pendanaan) belum, karena mereka (Freeport) belum memberitahukan nilainya berapa kami baru menyatakan minat saja," kata Rini. (Dny/Ahm)