Liputan6.com, Jakarta - Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Krismono, membenarkan terjadi over kapasitas dalam penjaranya. Menurut dia, Lapas Narkotika Cipinang kelebihan sekitar 1.600 narapidana.
"Sekarang sangat over kapasitas. Jumlah penghuni sekarang mencapai 2.680, di mana kapasitasnya hanya untuk 1.080 orang," ucap Krismono di kantornya, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia membenarkan kunjungan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Budi Waseso untuk melihat kapasitas. Namun kunjungannya bukan untuk mengurangi.
"Tujuan (Budi Waseso) bukan untuk mengurangi kapasitas, tapi memisahkan bandar dengan korban. Pak Buwas tadi juga sempat ke kelas (penjara), blok rehabilitasi, kemudian ruangan pascarehabilitasi dan pusat kemandirian," beber Krismono.
Buwas Gerak Cepat
Usai mengecek Lapas Narkotika Cipinang, Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas bergerak cepat untuk memisahkan bandar dan para pecandu.
Menurut Buwas, over kapasitas yang terjadi membuat pergerakan para narapidana terutama bandar narkoba, bakal sangat sulit diawasi.
"Di sini penghuninya sekitar 2.000 orang. Yang mengawasi cuma 18 orang. Bagaimana bisa mengawasi? Kan ini tidak efektif. Mereka tidak mungkin dapat mengawasi seluruh penghuni. Itu juga belum termasuk kualitas dan kesiapan sarana dan prasana," ujar Buwas.
Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu menegaskan akan bergerak cepat untuk segera memisahkan para pemakai narkoba dengan bandar.
"Kami maunya cepat, tapi kan tidak mungkin membangun sarana seperti membalik telapak tangan. Nanti akan bertahap, yang menjadi prioritas apa? Yang pasti korban penyalah guna akan kami prioritaskan dan masalah anggarannya juga," pungkas Buwas.
Di bawah kepemimpinan Komjen Buwas, BNN berencana memisahkan penyalah guna narkotika dan bandar. Bahkan dia berencana akan menempatkan para bandar di pulau-pulau terkecil atau terdepan di wilayah Tanah Air, agar bisa mengisolasi para bandar. (Ans/Sun)*
Langkah Buwas Persempit Gerak Bandar Narkoba di Penjara
Lapas Narkotika Cipinang kelebihan sekitar 1.600 narapidana.
diperbarui 21 Okt 2015, 16:34 WIBKomjen Budi Waseso. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Perkara yang Terlihat Sepele Namun Dibenci Allah, Sering Diremehkan
Nenek Sebatang Kara di Koja Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Rumah
Pangeran George Maju Gantikan Pangeran Harry Jalani Tradisi Natal Kerajaan Inggris
Waktu di Bulan Berjalan Lebih Cepat Ketimbang di Bumi
Kandang Bubrah, Pesugihan yang Mengharuskan Pelaku Merenovasi Rumah Tanpa Henti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 27 Desember 2024
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Leicester City, Sesaat Lagi Tayang di Vidio
Libur Nataru, Warga Depok Diingatkan Keamanan Rumah dan Antisipasi Kebakaran
Sinopsis Film 'Sebelum 7 Hari', Tayang 23 Januari 2025
Jangan Berani-Berani Lakukan Ini, Rezeki Akan Disempitkan Allah Kata Buya Yahya
Jarang Disadari, Syirik Sering Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari, Begini Cara Menangkalnya Kata Gus Baha
3 Kapal Perang China Sandar di Tanjung Priok hingga 27 Desember 2024, Ada Apa?