Liputan6.com, Paris - "Wanginya enak, pakai parfum apa?"
"Parfum wangi almarhum nenek saya."
Advertisement
Percakapan seperti itu bisa saja terjadi kelak. Pasalnya, sebuah perusahaan asal Prancis, KALAIN, telah mengumumkan akan merilis parfurm terbaru mereka bulan depan, dengan wewangian orang yang sudah meninggal.
Dikutip dari Metro.co.uk, konsep tersebut digagas oleh Katia Apalatehui (52), pendiri perusahaan. Ide ini muncul setelah melihat ibunya dilanda kerinduan terhadap ayahnya-- ia akan mencium sarung bantal almarhum yang biasa digunakan untuk tidur.
Bekerja sama dengan Universitas Northwestern Havre, parfum tersebut diduga akan dibanderol seharga 387 euro atau Rp 6 juta.
"Aroma akan kami dapatkan dari pakaian seseorang dengan mengambil ekstraknya, terbentuk atas ratusan molekul. Kemudian kami akan menjadikannya parfum melalui proses selama empat hari," ungkap Geraldine Savary, yang bekerja di universitas.
"Aroma adalah kunci untuk membangkitkan kenangan-- mengundang emosi kuat, baik maupun buruk," ungkap John Jackson dari Gynex Laboratories, perusahaan spesialis stimulasi aroma.
"Untuk merangsang kembali kenangan manis seseorang yang dicintai adalah sesuatu yang indah dan kuat."
Menurut studi yang digagas tim riset Kavli Institute for Systems Neuroscience, otak kita mengaitkan bau-bauan pada memori melalui proses asosiatif. Dalam proses, jaringan neural terhubung dengan gelombang otak yang sinkron pada 20-49 Hz.
Dengan kata lain, bau yang spesifik bisa membangkitkan memori yang kuat. Gelombang di dalam otak akan membuat aroma melekat pada otak dan terpeta, seperti kenangan di masa kecil ketika bermain di ruang kerja kayu milik kakek, menggambarkan keceriaan pada saat itu. Setiap kali mencium kembali aroma serupa, otak akan membangkitkan bayangan kakek yang sedang bekerja di ruangannya. (Ikr/ Rcy)*