Tak Ada Penerbangan di Palu, Penumpang Disuruh Pulang

Liputan6.com, Palu - Seluruh pemberangkatan pesawat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, dibatalkan pada hari ini. Pembatalan tersebut, akibat gangguan kabut asap yang pekat menyelimuti langit kota itu.

"Petugas di bandara menyuruh kami kembali ke rumah masing-masing dulu, dan besok kembali lagi untuk melakukan chek in. Katanya hari ini tidak bisa berangkat karena gangguan cuaca," ujar Kasmi, penumpang yang ditemui di bandara, Rabu (21/10/2015).

Menurut dia, sejak pukul 11.00 Wita, ia dan keluarganya seharusnya sudah berangkat menuju Makassar dengan menumpangi pesawat Lion Air. Namun sudah lama menunggu ia belum juga berangkat.

"Sudah 2 jam lebih saya menunggu. Ini baru dapat informasi kalau kami disuruh pulang dulu," imbuh Kasmi.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Affan ND saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya pembatalan pemberangkatan sejumlah maskapai di bandara tersebut.

"Dari pagi sampai sore ini belum ada satu pun pesawat yang mendarat dan terbang. Pilot kesulitan untuk mendarat karena jarak pandang mereka hanya 2 kilometer. Sementara jarak pandang normal untuk mendarat 5 kilometer," ungkap Affan.

BMKG menyebutkan, kalau asap tersebut merupakan kiriman dari Pulau Kalimantan dan beberapa wilayah di Sulawesi Tengah yang mengalami kebakaran lahan dan hutan.

"Jadi berdasarkan data satelit kita, ada asap kiriman dari Kalimantan dan daerah kita sendiri. Seperti dari Poso, Banggai, Tojo Unauna, dan beberapa daerah lainnya. Asap yang berasal dari daerah itu karena adanya kebakaran lahan dan hutan," tandas Affan.

Akibat adanya kabut asap tersebut, seluruh penerbangan yang berjumlah 30 penerbangan dari maskapai Lion Air, Batik Air, Garuda, Wings, dan beberapa maskapai lainnya di bandara tersebut ditunda hingga Kamis 22 September besok. (Mvi/Sun)