Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap politikus Partai Hanura Dewie Yasin Limpo dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa 20 Oktober malam kemarin.
Komisi antirasuah itu juga menggeledah ruangan Dewie yang menjadi anggota Komisi VII DPR di lantai 16 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Hanura Afifudin angkat bicara. Dia menilai kejadian ini menjadi pembelajaran semua kader terhadap godaan-godaan, khususnya yang menjabat sebagai anggota DPR. Sebelum ada kejadian ini, Partai Hanura dipandang bersih.
"Hanura sampai pada saat kemarin dijuluki sebagai partai yang bersih. Dengan tertangkap tangannya kader Hanura, tentunya harus menjadi pembelajaran semua kader, agar lebih berhati-hati dengan godaan-godaan yang bisa menjerat pada masalah hukum," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (21/10/2015).
Afifudin mengatakan, pasca-penangkapan kader Hanura, tidak lantas membuat partai yang dipimpin Wiranto ini tidak mendukung KPK dalam memberantas korupsi.
"Partai Hanura akan terus mengawal pemberantasan korupsi di Indonesia dan Hanura akan terus berkomitmen mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi," tegas dia.
Menurut Afifudin, pihaknya akan meniru jejak Partai Nasdem, di mana jika kadernya ada yang ditetapkan tersangka suatu kasus, akan memecat atau meminta kader terkait mengundurkan diri dari partai.
"Hanura sendiri akan menindak tegas dengan memberikan sanksi sampai sanksi pemecatan bagi siapa pun kader yang melakukan tindakan tidak terpuji. Apalagi menyangkut masalah korupsi, asalkan hal itu sudah terbukti dan ada penjelasan KPK bahwa yang bersangkutan benar-benar terlibat kasus korupsi," pungkas Afifudin.
Dewie Yasin Limpo ditangkap penyidik KPK bersama 6 orang lainnya di kawasan Jakarta Selasa kemarin. Penangkapan ini diduga terkait kasus dugaan suap yang mencapai Rp 1,5 miliar dalam bentuk dolar Singapura. Suap tersebut diduga terkait pemulusan pembahasan anggaran proyek Pembangkit Listrik Micro Hydro di Kabupaten Diyai, Papua. (Rmn/Sun)
Kader Ditangkap KPK, Hanura Tiru Jejak Nasdem
Afifudin mengatakan, pasca-penangkapan kader partainya, tidak lantas membuat partai yang dipimpin Wiranto ini, tidak mendukung KPK.
diperbarui 21 Okt 2015, 19:21 WIBPetugas menunjukkan uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) milik anggota DPR RI dari Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/10/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Shin Tae Yong Kembali Kenang Momen saat Berhasil Membawa Timnas Indonesia ke 16 Besar Asian Cup, Para Pemain Serbu Kamar Hotel STY
Sidang Sengketa Pilkada 2024 di MK Dimulai Hari Ini
Real Madrid Berharap Trent Alexander-Arnold Ikuti Jejak Mbappe untuk Pindah dari Liverpool
Perbedaan Penampilan Dua Pemain Muda di Real Madrid: Arda Guler dan Endrick
Ciri Khas Planet Merkurius: Karakteristik Unik Si Planet Terkecil
Cara Merebus Daun Keji Beling, Tanaman Liar yang Ampuh Redakan Batu Ginjal hingga Diabetes
AKBP Aritonang, Perwira Polisi yang Coba Rebut Hati Masyarakat Lewat Musik Edukasi
Warna Mocca Cocok dengan Warna Apa? Panduan Lengkap Padu Padan Outfit
Ciri-ciri Orang Darah Rendah: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
5 Pesona Fuji Tampil Klasik Fuji dengan Gaun dan Rambut Ikal, Bak Putri Istana yang Anggun
Sutradara Bobby Sandy Meninggal dalam Tidur, Dulu Antar Meriam Bellina dan Ria Irawan Raih Piala Citra
6 Idol KPop yang Sukses Menjalani Solo Karier, Ada Siapa saja?